Jakarta, Aktual.com — Pasca serangan teroris di Jl Thamrin Jakarta yang menewaskan 7 orang dan 24 luka, Polri perlu bekerja keras untuk membongkar jaringan teroris pelaku. Hal ini agar serangan yang sama tidak terjadi lagi di tempat lain di ibukota dalam waktu dekat.

“Serangan di Thamrin adalah serangan yang gagal, tapi menimbulkan kejutan luar biasa. Gagal karena lebih banyak pelaku yang menjadi korban dan masih banyak bom yang tidak terpakai,” kata Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1).

IPW khawatir jaringan kelompok teror tersebut akan mengulang kembali aksinya dalam waktu dekat. Untuk mengantisipasinya, pihaknya meminta Polri segera memburu mereka agar tidak ada kesempatan mengulang aksinya.

Dalam catatan IPW, lanjut Neta, ada tiga fenomena baru dalam aksi teror di Thamrin kemarin. Pertama, pertama kali teroris dalam jumlah banyak melakukan serangan terbuka dan disaksikan banyak orang. Teroris melakukan aksi show off force yang luar biasa dengan mencontoh apa yang terjadi di Paris pada November 2015.

Kedua, pelaku teror menggunakan bahan peledak seadanya tapi melakukan aksinya dengan nekad seakan sudah siap melakukan aksi bunuh diri bersama-sama.

“Ketiga, para teroris tampak sangat tenang dalam beraksi. Tidak ada raut takut dan cemas, meski beraksi di ruang terbuka yang disaksikan banyak orang dan wajahnya gampang dikenali,” imbuh Neta.

Tiga catatan itu, tambah dia, sepertinya jaringan ini hendak mengirim pesan bahwa kelompok mereka lebih berbahaya dari kelompok teroris sebelumnya, karena punya keberanian luar biasa untuk melakukan serangan besar di pusat kota maupun pusat keramaian.

Artikel ini ditulis oleh: