Dalam menghadapi pertanyaan atas skandal Windrush, Rudd, 54, mengatakan kepada anggota parlemen pada Rabu bahwa Inggris tidak memiliki target untuk menyingkirkan imigran, tetapi dipaksa untuk mengklarifikasi kata-katanya setelah dokumen-dokumen yang bocor menunjukkan beberapa target memang ada.
Surat kabar “Guardian” pada Minggu melaporkan sebuah surat dari Rudd kepada May tahun lalu, di mana ia menyatakan tujuan “ambisius tapi dapat disampaikan” untuk peningkatan pengusiran paksa pendatang.
Setelah beberapa kali terdapat tentangan pada kesaksiannya atas deportasi imigran, Rudd menelepon May pada Minggu dan mengajukan pengunduran dirinya.
“Saya merasa perlu untuk melakukannya, karena saya secara tidak sengaja menyesatkan Komite Pemilihan Urusan Dalam Negeri atas target-target penyingkiran imigran gelap,” kata Rudd kepada May. Pengganti Rudd kemungkinan belum dapat diumumkan pada malam ini.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid