Jakarta, Aktual.com  – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi lanjut melemah masih tertekan efek pengumuman hasil rapat The Federal Reserve (The Fed) dini hari tadi.

Pada pukul 9.24 WIB, rupiah melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.382 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.366 per dolar AS.

“Nilai tukar rupiah masih berpeluang tertekan hari ini. Kebijakan tapering masih menjadi pertimbangan pasar,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (5/11).

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan data tenaga kerja AS pada Oktober versi pemerintah yang akan dirilis malam ini. Data tersebut menjadi bahan pertimbangan bank sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya bila data semakin membaik.

“Hari Rabu lalu, data tenaga kerja AS versi swasta menunjukan angka yang bagus melebihi ekspektasi. Jadi data malam ini juga mungkin bagus. Dolar AS berpeluang menguat lagi,” ujar Ariston.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (4/11) kemarin mencapai 628 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 19 kasus sehingga totalnya mencapai 143.500 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 837 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 11.364 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 122,85 juta orang dan vaksin dosis kedua 76,69 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.320 per dolar AS.

Pada Kamis (4/11), rupiah ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.366 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.313 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid