Monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan hari ini, Selasa (28/7), First Asia Capital memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dengan support di level 4745 dan resisten di level 4830.

“IHSG cenderung melanjutkan koreksi,” kata Analis Riset First Asia Capital David Sutyanto dalam keterangannya kepada Aktual di Jakarta, Selasa (28/7).

Menurutnya, kondisi pasar global dan kawasan yang kurang bersahabat diperkirakan akan cenderung menekan pasar pada perdagangan hari ini.

“Dari internal, sentimen individual terkait rilis laba kuartal dua emiten akan turut mempengaruhi sentimen perdagangan hari ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, nilai tukar rupiah atas dolar yang terus melemah menjadi salah satu pemicu anjloknya kinerja emiten sektoral di tahun ini. Pada perdagangan kemarin arus dana asing kembali keluar dari pasar tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp576,54 miliar.

Sementara itu, kata dia, pasar saham global ikut terdampak kekacauan yang terjadi di pasar saham China. Indeks Eurostoxx di zona Euro tadi malam anjlok 2,41% di 3513,10. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing anjlok 0,73% dan 0,58% ditutup di 17440,53 dan 2067,64. Pasar dikhawatirkan dengan perkembangan buruk di China dan anjloknya harga komoditas.

“Ekpektasi kenaikan tingkat bunga The Fed menjelang akhir tahun turut menekan pasar menyusul dimulainya pertemuan The Fed Selasa pekan ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, sepanjang tahun ini IHSG telah terkoreksi 8,7 persen (YTD) dan mengkonfirmasikan tren bearish sedang berlangsung. Dari eksternal kekhawatiran pasar meningkat atas prospek pertumbuhan ekonomi global yang tengah mengalami perlambatan terutama perhatian pasar terhadap ekonomi China. Indikator perekonomian China yang keluar akhir pekan lalu seperti indeks Market Flash Manufacturing PMI Juni turun ke 48,2 di bawah ekspektasi 49,8 dan mengindikasikan terjadinya kontraksi.

Laba perusahaan industri China yang pada Juni turun 0,3% (yoy) setelah Mei lalu naik 0,6% (yoy) ikut menambah buruk sentimen pasar terhadap perekonomian China.

“Faktor China ini menambah tekanan atas harga sejumlah komoditas setelah sebelumnya dipicu penguatan dolar AS seiring ekspektasi kenaikan tingkat bunga The Fed. Indeks saham China kemarin anjlok lebih dari 8 persen,” tutupnya.

Saham Pilihan
BBTN 1160-1200 BoW, SL 1150
AKRA 5700-6000 BoW, SL 5500
KLBF 1640-1700 BoW, SL 1620
ADHI 2500-2700 TB, SL 2470
WIKA 2850-3100 BoW, SL 2760
BMTR 1125-1200 Buy, SL 1090
MNCN 1970-2150 TB, SL 1950
ICBP 11900-12550 BoW, SL 11800
RALS 690-740 TB, SL 680
BSDE 1720-1860 BoW, SL 1700

Artikel ini ditulis oleh: