Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio (kiri) berbincang dengan Komisaris Utama PT Waskita Beton Precast Tbk (WBSP), Tunggul Radjagukguk (tengah) dan Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Jarot Subana (kanan) seusai membuka perdagangan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, Selasa (20/9).WBSP secara resmi mencatatkan namanya menjadi emiten ke 532 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini juga menargetkan menghimpun dana Rp 5,1 triliun dari hasil IPO.Anak usaha BUMN yang fokus pada produksi beton ini tercatat hingga pertengahan September 2016 telah mengantongi kontrak baru hampir mencapai Rp 7 triliun. Capaian kontrak baru tersebut sudah mendekati target kontrak baru hingga akhir tahun sebesar Rp 7,6 triliun dengan sisa kontrak tahun 2015 sebesar Rp 3,2 triliun.Selanjutnya, hingga akhir 2016 perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 620 miliar dengan total keuntungan mencapai Rp 4,7 triliun.

Jakarta, Aktual.com – Surplus neraca perdagangan Tiongkok pada 2016 tercatat 3,35 triliun Yuan atau setara dengan 480 miliar dolar AS, turun sekitar 9,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Juru bicara kantor admnistrasi bea dan cukai Tiongkok, Huang Songping, dalam jumpa wartawan di Beijing, Jumat (13/1), mengatakan, ekspor Tiongkok tercatat 13,84 triliun yuan atau turun dua persen secara tahunan pada 2016.

Sementara itu impor Tingkok tercatat mengalami peningkatan 0,6 persen dibandingkan 2015 menjadi 10,49 trillion yuan. Huang Songping juga menyatakan Tiongkok yang menjadi eksportir terbesar di dunia disebutkan menghadapi lebih banyak tantangan dan ketidakpastian.

“Pemerintah terus melakukan upaya sehingga perdagangan luar negeri telah stabil dan mulai meningkat pada paruh kedua 2016,” katanya.

Pada kuartal keempat 2016, ekspor Tiongkok tercatat mengalami kenaikan 0,3 persen dan impor naik 8,7 persen, dibandingkan kuartal ketiga dimana ekspor mengalami penurunan 0.3 persen, sementara impor meningkat 2,3 persen, tutur Huang.

Surplus neraca perdagangan Tiongkok pada Desember 2016 kembali terpangkas. Surplus neraca perdagangan Tiongkok pada Desember 2016 sebesar 40,82 miliar dolar AS atau turun 7,71 persen dibandingkan capaian November.

Dikemukakan tekanan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi, setelah angka impor Desember naik 3,1 persen. Sementara itu pengiriman ke luar negeri turun 6,1 persen dari tahun sebelumnya pada Desember.

Pada 2015 total neraca perdagangan Tiongkok mengalami penurunan tujuh persen secara tahunan yakni 24,59 triliun yuan. (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: