Jakarta, Aktual.com – Koordinator Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia Tom Pasaribu, menyarankan tersangka kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bisa menahan diri dengan tidak terus-terusan mengeluarkan pernyataan, yang bernada tantangan bagi warga Jakarta dan umat Islam.
Selain itu, Tom juga meminta Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri bersikap jujur dan adil terhadap penetapan dan pencekalan Ahok. Yakni dengan melakukan penahanan terhadap Ahok agar tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.
“Polri harus bersikap jujur dan adil, menetapkan Ahok sebagai tersangka ini belum menyelesaikan masalah. Baiknya dilakukan penahanan,” ujar dia kepada Aktual.com, Kamis (17/11).
Disinggung bagaimana penolakan demi penolakaan terhadap Ahok dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta. Berikut pernyataan bernada kontroversi dan tantangan dari mulut Ahok. Jika itu dibiarkan, Tom khawatir gesekan akan kembali terjadi di Ibukota.
Apalagi sebelumnya warga Jakarta dan umat Islam Indonesia menggelar aksi besar-besaran pada 4 November 2016 lalu karena pernyataan Ahok.
“Polri harus jelas tidak ditahan kenapa? Lebih baik kan ditahan supaya tidak gesekan lagi. Dia (Ahok) kan ucapan-ucapannya selalu menyinggung umat Muslim. Saya pribadi juga tergangggu dengan ucapannya, sikap menantangnya,” kata dia.
“Kesalahan dimata orang lain dimata Ahok itu kan jadi pembenaran. Yang seperti ini bisa menimbulkan masalah, padahal kasus ini seharusnya menjadi guru, menjadi pelajaran,” ujar dia.
Laporan: Soemitro
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu