Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama mengatakan, bahwa pemudik seharusnya menghindari menikmati makanan pedas dan asam untuk menjaga kesehatan selama perjalanan mudik.

“Pemudik diharapkan menghindari makan makanan yang terlalu asam atau pun pedas untuk menghindari gangguan pencernaan selama perjalanan,” katanya, pada Rabu (15/7).

Tjandra Yoga mengatakan dalam perjalanan mudik, pemudik juga dapat memilih tempat makan yang bersih dan higienis. Bila perlu, pemudik dapat membawa bekal sendiri sehingga dapat menjaga higienitas makanan.

“Pemudik sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman sendiri,” ujarnya.

Untuk menjaga kesehatan selama perjalanan mudik, ia menyarankan pemudik untuk makan tepat waktu dan tidak makan terlalu berlebihan dalam satu kali porsi makanan.

“Jangan menunda waktu makan,” tuturnya.

Selain itu, ia mengatakan pentingnya untuk selalu cukup minum air selama di perjalanan karena pemudik akan mengalami dehidrasi.

Ia mengatakan jika perlu, pemudik dapat minum multivitamin untuk menjaga kondisi badan tetap fit dengan asupan gizi yang cukup.

Selain memberi tip soal makanan yang dikonsumsi, ia juga menyarankan beberapa hal yang dilakukan pemudik saat akan melakukan perjalanan mudik, yakni membawa obat-obatan keluarga, persiapan kendaraan, memperhatikan penginapan, rumah makan dan pos pelayanan kesehatan.

Kemudian, pemudik disarankan membawa tas pakaian yang berisi pakaian keluarga jika sewaktu-waktu dibutuhkan sebagai baju ganti selama perjalanan. Jadi, pemudik tidak hanya membawa pakaian yang ingin dipakai saat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

“Jangan lupa untuk menyediakan satu tas berisi pakaian seluruh keluarga. Ini untuk berjaga-jaga siapa tahu selama perjalanan, ada anggota keluarga yang sakit, pakaian terkena tumpahan minuman dan untuk berganti pakaian saat di penginapan,” ujarnya.
Ia menyarankan, betapa pentingnya setiap pemudik mempersiapkan baik fisik maupun mental.

“Jaga kesehatan karena itu yang penting. Selain itu, banyaknya orang yang mudik mengakibatkan perjalanan jadi macet yang kadang membuat pemudik tidak dapat mengontrol emosi karena kecapean,” katanya.

Dia kembali mengatakan pemudik sebaiknya melakukan servis kendaraan beberapa hari sebelum melakukan perjalanan mudik.

“Bengkel servis kendaraan menjelang mudik biasanya dipenuhi antrian kendaraan yang akan servis, karena itulah lakukan perawatan dan servis jauh hari sebelumnya,” tuturnya.

Pemudik perlu untuk mengganti aki, mengecek kondisi rem, saringan udara dan ban mobil demi menunjang kenyamanan berkendara.

Selain itu, ia mengatakan pemudik diharapkan membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi keluarga.

“Yang harus Pemudik persiapkan antara lain, minyak kayu putih, plester demam, obat luka, plester luka, serta obat-obatan untuk anak-anak seperti obat flu, demam, batuk dan anti mabuk,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar pemudik membawa kantung muntah bila ada anggota keluarga yang mabuk perjalanan.

“Yang juga amat penting, pengemudi jangan memgonsumsi obat yang dapat menimbulkan rasa kantuk, dan tentu jangan konsumsi alkohol, apalagi narkoba dalam bentuk apa pun juga,” katanya.

Ia mengatakan bila pemudik harus menempuh perjalanan yang sangat jauh, maka pemudik harus bermalam di sebuah penginapan.

Menurutnya, sebaiknya pemudik telah menentukan di kota mana pemudik akan berhenti untuk beristirahat dan menginap sehingga dapat memesan kamar di sebuah tempat penginapan.

Selain itu, pemudik juga harus memastikan alamat pos pelayanan kesehatan dan rumah makan di sepanjang jalur perjalanan yang dilewati demi kenyamanan saat mudik.

Artikel ini ditulis oleh: