Semarang, Aktual.com – Sejak aksi pendirian posko dan pendirian tenda atas penolakan pendirian pabrik semen pada 21 Desember lalu, warga Rembang yang kontra tetap melakukan aksi sampai, Kamis (29/12).
Warga yang menlokan pembangunan pabrik semen itu, seperti biasa mendatangi di halaman Gubernuran Jalan Pahlawan Semarang. Mereka berangkat berjalan kaki dari penginapan di Pondok Pesantren Soko Tunggal yang dipimpin oleh Gus Nuril Arifin yang berada di Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Koordinator aksi dari pihak kontra Joko Prianto mengungkapkan penolakan mereka terhadap berdirinya pabrik semen Rembang dari pasca putusan Mahkamah Agung yang memenangkan warga Rembang sudah berjalan selama sembilan hari.
Dia menegaskan, aksi yang dilakukan ini akan berlanjut sampai tuntutanya dipenuhi yaitu menghentikan segala aktivitas pendirian pabrik semen Rembang. “Sekarang ini sudah sembilan hari. Payung sumbangan dari para aktifis teman-teman Semarang. Sampai tuntutan kami dipenuhi,” ujar dia ketika ditemui.
Setiap hari mereka lakukan dimulai pukul 07.30 WIB. Rata-rata pembawa payung dan para ibu-ibu warga pegunungan Kendeng ini menyanyikan lagu-lagu seperti ‘Ibu Bumi’ serta bersholawatan.
Laporan: Muhammad Dasuki
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu