Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai Institusi Kepolisian Republik Indonesia sedang mempertaruhkan citranya dimata publik dengan menetapkan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka atas kasus dugaan chat berkonten pornografi.
“Saya harus menayakan lagi kepada kepolisian, karena merekakan punya tagline profesional, modern, terpercaya. Dan ini kan pertaruhan sebenarnya, tidak bisa kemudian main- main,” kata Nasir saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (31/5).
Padahal, sambung Nasir, dalam kesempatan rapat dengan komisi bidang hukum DPR sering kali Kapolri
“Karena dalam bayangan saya sangat bahaya sekali ketika dalam penegakan hukum main-main, itu mempertaruhkan tagline itu tadi, dan akan menggerus kepercayaan publik terhadap kepolisian, padahal beberapa kesempatan Kapolri mengatakan ingin mengembalikan kepercayaan publik (trust public),” ujar dia.
Lebih lanjut, dewan dari Dapil Aceh I itu mengungkapkan bahwa bila penasihat hukum mengajukan praperadilan terhadap penetapan tersangka Habib Rizieq tentu publik juga akan mengetahui secara detail proses dan gelar perkara yang dilakukan kepolisian.
Termasuk, ujar dia, akan menjawab polemik soal belum ditemukannya pelaku penyebar dari chat yang sifatnya privat tersebut ke ruang publik.
“Sebenarnya kalau di praperadilankan tentunya publik akan mengetahui proses penetapan tersangka itu, tapi kan tanpa diminta untuk menjelaskan kepada publik, karena polisi punya tanggungjawab moral untuk mengedapankan transparansi dan objektif, dan adil memperlakukan Habib Rizieq dan bertanggung jawab,” pungkas politikus PKS itu.
(Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka