Sejumlah pengungsi perempuan Gunung Agung melakukan aktivitas membuat anyaman bambu di Posko pengungsian Sidemen, Karangasem, Bali, Rabu (4/10/2017). Dalam sehari mereka mampu menyelesaikan lima keranjang dan dijual setiap keranjang dihargai lima ribu rupiah. Dengan tetap berkreatifitas, akan membawa dampak positif baik dari sisi psikologis yang dapat membangkitkan semangat dan menghilangkan rasa cemas para pengungsi dari dampak bencana yang mungkin terjadi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Klungkung, Aktual.com – PT Pertamina V Regional Bali-Nusra ikut ambil bagian dalam penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung. Marketing Brand Manager PT Pertamina Regional V Bali-Nusra, I Ketut Permadi Arya Kumara menjelaskan, tiap hari intitusinya ikut ambil bagian memasok tujuh tabung gas 12 kilogram di tujuh titik pengungsian utam.

“Untuk satu titik pengungsian kita salurkan tujuh tabung gas 12 kilogram. Jadi setiap hari itu 49 tabung kita salurkan untuk pengungsi,” kata Permadi usai menyerahkan bantuan di pos pengungsian GOR Swecapura, Kabupaten Klunkung, Bali, Selasa (5/12).

Permadi mengaku instansinya komitmen untuk terus memasok kebutuhan mendasar bagi pengungsi selama bencana ini berlangsung.

“Kita berkomitmen menyisihkan laba untik masyarakat yan membutuhkan dalam situasi seperti ini, khususnya bencana Gunung Agung. Kita tidak pernah tahu bencana ini sampai kapan, tapi kita berkomitmen selama bencana ini kita akan terus mengucurkan bantuan,” ujarnya.

Di satu sisi, Permadi menjelaskan telah memiliki skenario untuk mrnghadapi situasi terburuk bencana Gunung Agung. Dalam hal distribusi, Permadi menuturkan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk jalur distribusi jika bencana alam semakin meluas.

“Misalnya distribusi jalan darat putus kita siapkan distribusi jalur laut,” jelasnya.

Jika nantinya Depo Manggis di Karangasem terisolasi, Permadi mengaku masih ada Depo di Pesanggaran, Denpasar yang bisa memasok BBM. Jika pun tak memungkinkan, masih ada Depo Tanjung Wangi di Banyuwangi.

“Relatif dekat dan bisa didistribusikan via Kapal Ferry lalu jalur darat. Itu bisa meng-cover Bali bagian barat seperti Kabupaten Jembrana, Buleleng dan Tabanan,” tuturnya.

Sejauh ini, kata Permadi, proses distribusi masih berjalan normal. Saat ini, kebutuhan per hari BBM di Bali sebesar 3 ribu kiloliter dan gas 650 metrik ton.

Pewarta : Bobby Andalan

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs