Dalam jumpa persnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa kondisi terkini Gunung Agung sudah masuk fase kritis, dimana fase potensi letusan sangat tinggi dan dapat terjadi dengan waktu tidak bisa diprediksi. AKTUAL/Munzir

Karangasem, Aktual.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menegaskan jika hingga kini persediaan beras untuk pengungsi Gunung Agung yang mencapai 48 ribu lebih masih mencukupi. Ia menilai Provinsi Bali dan kabupaten-kabupaten memiliki banyak stok cadangan beras. ‎

“Kalau beras, stok provinsi dan kabupaten banyak. Bupati punya hak mengeluarkan 100 ton, saya berhak mengeluarkan 200 ton. Sekarang baru berasnya bupati yang dikeluarkan,” kata Pastika, di Pos Komando Utama Pelabuhan Tanah Ampo, Karangasem, Senin (25/9).

Kebutuhan beras untuk para pengungsi, setiap harinya mencapai 15 ton. Kendati begitu, Pastika masih membuka kepada donatur yang ingin menyalurkan bantuannya bagi pengungsi Gunung Agung.

‎”Barusan kita dapat bantuan dari Bank Indonesia minyak goreng 2 ton dan gula 2 ton. Mudah-mudahan dari yang lain juga ada,” harap dia.

Ia memaparkan, kebutuhan lain yang amat mendesak adalah pasokan gas. Menurutnya, tiap harinya kebutuhan gas untuk melayani pengungsi mencapai 1 ton. ‎Sementara ini, masyarakat saling bergotong royong untuk mencukupi keperluan memasak di dapur-dapur umum. Kebutuhan gas tersebut masih tercukupi melalui bantuan dari donatur-donatur di masing-masing tempat. Pastika berjanji akan terus berusaha mencukupi kebutuhan gas yang saat ini sangat mendesak.

Pada kesempatan tersebut Pastika meminta agar petugas memastikan ke luar masuk bantuan dan logistik terdata dengan transparan. Untuk itu, pihaknya menugaskan Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas Sosial Provinsi Bali untuk bertugas mendampingi petugas pencatatan logistik. Dengan demikian akan diketahui di tempat mana saja yang kekurangan bahan dan tempat mana yang masih mencukupi.

Pastika menjelaskan, dana tak terduga untuk tanggap darurat sampai saat ini belum bisa dikeluarkan dari APBD, baik APBD Provinsi Bali maupun APBD Kabupaten Karangasem. Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penggunaan APBD bahwa penggunaan dana tak terduga APBD harus menunggu kondisi tanggap darurat.

“Tanggap darurat itu kalau gunungnya meletus. Sekarang ini namanya siaga darurat, jadi belum boleh pakai APBD. Itu persoalannya sekarang. Kabupaten Karangasem punya duit dana tak terduga Rp1,2 miliar dan belum bisa terpakai.. Provinsi punya Rp4,5 miliar belum bisa dipakai. Klungkung punya Rp1,5 miliar belum bisa dipakai. Jadi solusinya gotong royong sementara ini. Kita akan mendapat bantuan dari BNPB setelah rekening dibuka, kita akan dapat bantuan Rp1 miliar,” ujar Pastika.

(Reporter: Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka