Gedung tersebut mulai dibangun sejak Desember 2013 dengan nilai kontrak Rp195 miliar direncanakan memiliki 70 ruang pemeriksaan dan gedung penjara yang mampu menampung 50 orang, 40 pria dan sepuluh wanita.

Jakarta, Aktual.com – Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan, Abdul Latief tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta sekitar pukul 22.38 WIB.

Sambil menenteng tas besar berwarna hitam politisi partai berkarya itu dibawa petugas KPK bersama dua orang lain yang ikut terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan.

Dengan menunjukan wajah kelelahan Abdul Latief bersama dua orang lain segera digelandang memasuki gedung KPK. Ia lebih memilih menutup kedua mulutnya rapat-rapat ketika dicecar pertanyaan oleh wartawan.

Tak berselang lama, datang lagi mobil membawa dua orang lain yang ikut digelandang masuk petugas KPK.

Total enam orang telah memasuki gedung anti rasuah, setelah sebelumnya satu orang pengusaha yang ditangkap di Surabaya, Jawa Timur, sudah lebih dulu berada di dalam gedung KPK.

Juru bicara KPK Febri Diansyah  mengatakan saat ini Abdul Latief bersama lima orang lainnya akan menjalani pemeriksaan intensif KPK. Kurang dari 1X24 Jam sambung Febri,  nasib Abdul Latief akan ditentukan pihaknya.

“Diproses pemeriksaan lebih lanjut,” kata Febri, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (4/1).

Sebelumnya Febri mengatakan kalau Latief diduga menerima suap sebesar Rp1 miliar terkait dengan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby