Jakarta, Aktual.com — Aksi jalan kaki petani Jambi memasuki hari ke-20. Petani yang berjalan kaki dari Kantor Gubernur Jambi menuju ke Istana Negara Jakarta itu kini telah sampai di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Sampai di Palembang, petani dari berbagai daerah di Propinsi Jambi itu akhirnya memutuskan untuk menghentikan aksinya. Ini dilakukan setelah upaya pendekatan demi pendekatan yang terus dilakukan pemerintah Senin (4/4) kemarin, menyepakati aspirasi petani.
Kesepakatan itu antara lain disampaikan Koordinator Lapangan, Joko Supriyadi Nata, mencakup tiga poin. Pertama, pemerintah akan mengembalikan areal lahan seluas 3.550 hektar milik petani Suku Anak Dalam 113 yang berkonflik dengan PT Asiatic Persada. Yakni dengan dikeluarkannya surat instruksi Nomor 1373/020/III/2016 kepada Kanwil BPN Propinsi Jambi.
Instruksi meminta BPN melanjutkan langkah-langkah kongkrit penyelesaian konflik dengan mengacu pada surat Kepala BPN RI Nomor 3946/16-I-300/X/2012 yang selama ini menjadi tuntutan petani Suku Anak Dalam 113.
“Batas waktu penyelesaian disepakati pada bulan September 2016,” jelas Joko.
Kedua, penyelesaian konflik petani Kunangan Jaya I dan II serta petani Mekar Jaya yang berkonflik dengan PT Wanakasita Nusantara, PT Agronusa Alam Sejahterah dan PT REKI, akan diverifikasi pada subyek dan obyek dalam wilayah konflik yang berpedoman pada SK Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan Nomor S.92/VI/BUHT/2013.
Dimana, proses verifikasi sendiri disepakati akan dilaksanakan pada 11 April 2016.
Ketiga, petani Tanjung Jabung Timur dengan Taman Nasional Berbak akan diakomodasi tuntutannya yang diketahui tanahnya masuk dalam wilayah Kawasan Taman Nasional.
“Karena telah terjadi kesepakatan awal antara petani Suku Anak Dalam dan Petani Jambi dengan pihak terkait, maka aksi jalan kaki Suku Anak Dalam akan dihentikan sementara di Kota Palembang,” kata Joko.
“Manakala kesepakatan tidak dijalankan, petani Jambi akan kembali melaksanakan aksi jalan kaki menuju Istana Negara dengan titik awal pemberangkatan di Kota Palembang,” lanjut dia.
Artikel ini ditulis oleh: