KTT ASEM 11 (foto: istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Pesiden RI Jusuf Kalla mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mongolia Tsakhia Elbegdorj, membahas penguatan hubungan serta kerja sama kedua negara, di Mongolia, Kamis malam waktu setempat.

Wapres yang didampingi antara lain Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir dan Duta Besar RI untuk RRT merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo tersebut, menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo serta ucapan selamat atas penyelengaraan KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, di Mongolia, demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Beijing, Jumat (15/7).

Dia menekankan pentingnya kedua negara meningkatkan hubungan kerjasama, terutama di bidang perdagangan dan ekonomi. Hal tersebut mengingat tahun ini merupakan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik RI-Mongolia.

Terletak diantara Rusia dan Tiongkok, negara berpenduduk 3 juta jiwa ini mempunyai pertumbuhan ekonomi yang positif, didukung oleh sektor pertambangan dan energinya.

Mongolia juga semakin dikenal dengan hasil pertaniannya, yang telah berhasil ekspor daging sapi dan kambing yang cukup menguntungkan. Pemerintahan Mongolia yang demokratis sangat aktif dalam mendorong isu-isu demokrasi dan HAM di forum-forum internasional, termasuk dengan menjadi peserta reguler dalam pertemuan tahunan Bali Democracy Forum di Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia dan Mongolia menyepakati penguatan hubungan bilateral Indonesia-Mongolia dalam enam prioritas bidang kerja sama, antara lain bidang pemajuan demokrasi, HAM, tata kelola pemerintahan dan peraturan perundang-undangan,

Kemudian, pertahanan dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, pertambangan, pertanian, sosial budaya, serta kerja sama regional dan global. Hubungan diplomatik Indonesia dan Mongolia dimulai sejak 21 Desember 1956.

Kunjungan Wapres RI ke Mongolia tersebut dalam rangka menghadiri KTT Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-11, yang tahun ini bertemakan ’20 Years of ASEM: Partnership for the Future through Connectivity’.

KTT ASEM ke-11, pertemuan akan membahas mengenai upaya pengembangan kerja sama konkret di ketiga pilar utama kemitraan ASEM, yaitu politik, ekonomi, serta sosial, budaya dan pendidikan. Pertemuan juga akan membahas berbagai perkembangan situasi di kedua kawasan, termasuk yang terkait dengan stabilitas dan keamanan.

Isu konektivitas menjadi tema utama pertemuan, melihat perkembangan pesat kerjasama antara negara-negara di Asia dan mitranya di Eropa.

 

(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara