Ia segera berdiri dan bergeser ke dekat pohon mangga di depan rumah. Keponakannya yang hendak berlari menghampiri dilarangnya, dan diminta segera berlari keluar pagar karena takut tertimpa robohan rumah.

Saat itulah tanah mulai terbuka di bawah pohon mangga tempat dirinya berdiri. Rini segera melompat ke kanan dan ke kiri mencari jejakan tanah yang tidak terbuka sambil menyuruh keponakannya yang berumur delapan tahun melakukan hal sama.

Tapi tidak sampai satu meter melangkah tanah sudah terangkat. Niat untuk berlari ke arah jalan di depan rumah batal, tanah sudah kepalang terangkat dan jalan aspal yang terlihat dari tempat ia berdiri tampak terlipat.

“Astagfirullahaladzim. Jangan ke situ nak,” teriak Rini kepada ponakannya.

Ada jalan lain sekitar 10 meter di dekat mereka. Segera dinaikinya tanah terangkat di depannya tadi bersama keponakan dan lainnya. Namun iparnya yang tadi masih berpegangan pada dahan pohon mangga yang semakin condong terjebak dalam tanah yang tadi terbuka yang tiba-tiba mulai tertutup.

Salah satu kaki Rini juga sempat terbenam dalam tanah, segera dikeluarkannya dan naik ke jalan yang terangkat tadi. Dari sana lah dirinya melihat iparnya mulai terbenam dalam tanah.

Tiba-tiba tanah yang ia dan ponakannya injak kembali terangkat, dirinya kembali merasa pusing. “Mungkin tanahnya sudah jalan. Kita sudah dibawa arus, karena pas coba berdiri kayak goyang-goyang.” Saat tanah yang dipijak mulai bergeser itulah ia bertemu lagi dengan ayah dan kakak perempuannya. Karena sadar adik perempuannya tidak ada, Rini mulai memanggilnya.

“Rika (Wahyuni) di mana?” teriak Rini. Jawaban langsung terdengar oleh adiknya yang ternyata berada di bawah reruntuhan.

Kakak perempuan Rini, Dayanti Datu Adam yang biasa disapa Mira, segera mencoba menolong Rika. Rini dan keponakan serta ayahnya melihat upaya penyelamatan adiknya yang separuh badannya tertimpa reruntuhan rumah.

Saat itu ia dan keponakannya melihat tanah di sekitar Rika mulai mengeluarkan air. “Bunyinya kencang. Pek, pek, pek, pek,” kata Rini mencoba menirukan bunyi air yang mulai keluar dari dalam tanah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby