Mira terus mencoba menyelamatkan Rika, dengan menguras air yang meninggi, namun dirinya tidak mampu menandingi kecepatan air yang keluar dari tanah.
“Karena air tidak bisa dibendung lagi adik tenggelam, mungkin dalam posisi berdiri. Sebenarnya bisa (diselamatkan) tapi karena air naik terus bercampur lumpur ya sudah. Saya bilang, dik kau sabar ya, dia (Rika) berteriak sakit, saya terus bilang sabar ya dik sabar,” kata Rini.
Mira yang saat itu berupaya menguras air di sekitar Rika mengatakan air yang sudah berhasil dikeluarkan ternyata kembali lagi.
Sampai akhirnya, menurut Mira, Rika berkata, “Adik dan bapak kasih selamat saja, jaga bapak. Jangan marah-marah ke kakak Rini, jaga dia.” Minggu (7/10), sembilan hari setelah peristiwa tanah yang mencair tersebut Mira mengatakan Rika akan “dijemput”. Akan ada yang mengeluarkannya dari reruntuhan di Petobo.
Genap 21 hari Rika Wahyuni (20) terjebak dalam reruntuhan dan lumpur, akhirnya Tim SAR gabungan dapat mengevakuasi jasadnya bersama enam lainnya. Kini, doa mengalir untuknya dan mereka yang terbaring di pekuburan massal Kelurahan Poboya, Kota Palu.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby