Jakarta, Aktual.com — Permasalahan PT Freeport Indonesia sudah tidak bisa ditawar lagi. Keberadaan perusahaan Amerika Serikat itu bersama perusahaan-perusahaan asing lainnya sudah seharusnya angkat kaki dari Indonesia.
Sebab, selain merampok kekayaan sumber daya alam, keberadaannya juga menjadi daya tarik elit-elit politik di negeri ini.
“Sudah tidak ada tawar-menawar lagi. Kami tidak percaya lagi anggota dewan, istana, sama-sama merampok bangsa dan negara ini. Solusinya adalah revolusi konstitusional,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Beni Pramula, dalam diskusi di Jakarta kemarin, ditulis Senin (7/12).
Revolusi konstitusi yang dimaksudkan adalah keberanian meneriakkan dan memperjuangkan dikembalikannya UUD 1945 sebagai cita-cita proklamasi. Landasan dasar yang sudah dimandatkan oleh founding father bangsa Indonesia, Ir Soekarno. Yakni, menjaga segenap bangsa Indonesia dari kepentingan-kepentingan bangsa asing.
“Kita ini siapa, berani-beraninya mengamandemen UUD 1945. Seberapa suci diri kita dibanding dengan Soekano, Hatta, sehingga kita ceroboh, teledor, mengamandemen UUD 1945,” ucap dia.
Amandemen UUD 1945, lanjut Beni, hanya memberikan jalan bagi masuknya kepentingan asing.
“Kembali ke UUD 1945 agar kasus-kasus seperti ini, agar konspirasi seperti ini, tidak terulang kembali ke depan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: