Jakarta, Aktual.com – Indonesia Development Monitoring (IDM) menyatakan memang tak ada salahnya wacana PDI-P yang akan mengusung empat Perwira Polisi dalam perhelatan Pemilihan Gubernur 2018 ini, selama mereka mengundurkan diri dari posisi yang mereka sandang jabat saat ini.

Namun yang diamati oleh IDM, dari manuver PDI-P ini sangat kentara bagaimana partai besutan Megawati tersebut sangat berambisi untuk merebut kemenangan dalam Pilgub 2018 ini.

“Karena kita sama-sama mengetahui bahwa kewenangan Polri saat ini sangat banyak dan power full. Sehingga jika para mantan petinggi Polri ini bertarung dalam ajang Pilgub, peluang untuk menangnya sangatlah besar. Mungkin PDI Perjuangan berkaca kepada kedua kekalahan di Pilgub Banten dan DKI Jakarta. Karena Pilgub 2018 adalah salah satu kunci bagi kemenangan Pemilu 2019,” kata Direktur Eksekutif IDM, Firman Tresnadi secara tertulis, Minggu (7/1).

“Kita telah sama-sama mahfum bahwa saat ini tak ada satupun partai politik di Indonesia yang bergerak berlandaskan pada platform perjuangan, hampir semua partai politik bermanuver dikarenakan kepentingan pragmatisme semata. Ini tentu saja contoh buruk bagi rakyat. Manuver-manuver politik yang berlandaskan kepada pragmatisme telah menjebak rakyat kepada isu-isu yang dapat membawa mundur peradaban bangsa ini. Tak ada perdebatan programatik dikalangan rakyat saat ini. Yang ada hanya ujaran-ujaran kebencian diantara para pendukung. Sungguh miris!” Tambahnya.

Disisi lain, manuver politik dalam respon Pilgub 2018 ini juga telah mengubur potensi-potensi muda, kader-kader PDI Perjuangan yang sebetulnya memiliki cara pandang dan pola pikir yang bisa dikatakan sejalan dengan platform perjuangan PDI Perjuangan itu sendiri, karena mereka lahir dari pergolakan politik di republik ini jauh sebelum masa reformasi. Mereka bukan kader-kader karbitan yang lahir karena pragmatisme politik.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby