Cibinong, Aktual.com – Keinginan pemerintah pusat agar harga daging sapi di pasaran hanya sebesar Rp80 ribu, sulit terealisasi bagi kalangan pedagang, terutama saat Ramadhan dan Hari Raya Lebaran. Kenyataan itu diakui Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi Usaha, Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Wahyu Hendra Guntara beberkan ‘hitung-hitungannya’ yang membuat keinginan pemerintah pusat itu jadi tidak masuk akal.
Tutur dia, harga daging sapi hidup dari Rumah Potong Hewan (RPH) saja sudah Rp41 ribu per kilo. Jika menjadi daging potong segar, harganya jadi Rp85 ribu per/kilo.
Itu belum termasuk biaya operasional pemeliharaan dan biaya pemotongan sapinya. Belum lagi komponen lain seperti ongkos kirim dari peternakan ke RPH, upah pemeliharaan, biaya pakan, biaya potong dan keuntungan pedagang. “Itu komponen yang membuat harga sapi melonjak di konsumen,” ujar dia, di Cibinong, Minggu (19/6).
Mekanisme pasar seperti itulah, ujar dia, yang membuat pedagang di RPH selama ini melepas harga ke pedagang eceran sekitar Rp95 ribu per kilo. “Jadi dari RPH saja sudah segitu harganya,” kata dia.
Sedangkan pedagang eceran, kata dia, perlu mengambil keuntungan sekitar Rp15 ribu. Alhasil, harga sampai ke pembeli atau masyarakat sudah menjadi Rp110 ribu per kilo.
Dia mengatakan, RPH di wilayahnya selama ini rata-rata bisa menghasilkan 250 kg pemotongan daging sapi dari total bobot sapi hidup 500 kg. “Selama ini RPH hanya menghasilkan daging setengahnya dari berat sapi, sisanya adalah tetelan, iga dan tulang,” katanya.
Situasi tersebut, kata dia, membuat harga daging menjadi dua kali lipat dari harga sapi hidup di pasaran.
“Itulah yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Bahwa harga daging sapi yang mungkin mencapai Rp80 ribu per kg di pasaran bukan daging sapi lokal, melainkan daging potong beku impor,” katanya.
Pihaknya mencatat, harga daging potong beku impor di pasaran saat ini bisa mencapai Rp75 ribu per kilogram. “Produk itu nantinya bisa dijumpai konsumen salah satunya ketika Operasi Pasar Murah khusus daging sapi pada 27 Mei 2016,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara