Surabaya, Aktual.com – Beberapa elemen komunitas di Surabaya, Jawa Barat, melakukan aksi sindirian terhadap polisi dalam kasus penanganan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil mewah Lamborghini di Mayar Surabaya.

Aksi sindiran itu dilakukan dengan cara menggelar penggalangan dana dengan mengumpulkan koin di depan Mapolrestabes Surabaya, Jumat (4/12).

Salah satu perwakilan, Ita, mengatakan bahwa aksi galang koin tersebut merupakan harapan kepada polisi sebagai penegak hukum, untuk bekerja profesional dalam menangani kasus Wiyang Lautner selaku pengemudi Lamborghini.

“Dari perkembangan yang kita ikuti dalam kasus ini, polisi kesannya menganakemaskan tersangka Wiyang Lautner,” kata Ita.

Ita menilai alasan polisi tidak melakukan penahanan terhadap tersangka yang masih pusing, dianggap tidak masuk akal.

“Dimana-mana tersangka kalau mau ditahan jelas pusing. Kalau hanya karena pusing masak tidak ditahan,” lanjut Ita.

Ita mengakui, selama ini kinerja Polrestabes Surabaya sudah cukup bagus dalam menangani kasus. Tetapi dengan kasus ini, diharapkan tidak mengubah image yang sudah cukup baik.

“Kami tidak ingin kasusnya anaknya Hatta Rajasa, Ahmad Dhani itu muncul juga di Surabaya,” tuturnya.

Aksi kumpul koin sempat sedikit memanas. Kasubaghumas Polrestabes Surabaya, AKP Lyli Djafar enggan menerima uang tersebut. “Ini uang buat apa? Saya ngak mau terima,” kata Lyli disela-sela acara tersebut.

Beruntung, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete yang saat itu tiba-tiba muncul, berusaha mendinginkan suasana. AKBP Takdir pun kemudian lebih memilih menerima uang itu.

Artikel ini ditulis oleh: