Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan sambutan di Gedung Radjiman Wedyodiningrat, Jakarta, Rabu (13/3). AKTUAL/STR-Eko S Hilman

Jakarta, aktual.com – Defisit anggaran hingga akhir Mei 2019 tercatat Rp127,5 triliun. Angka itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp93,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun was-was lantaran belum mengetahui secara pasti mengenai arah perekonomian.

“Sampai Mei, defisit tidak mengikuti arah, agak sedikit meningkat. Ini lah yang kami harus lihat tanda-tanda ekonomi apakah menguat atau apa ada tanda-tanda pelemahan,” kata Sri Mulyani, dikutip dari detik.com di Jakarta, Sabtu (22/6).

Defisit anggaran dikarenakan realisasi pendapatan negara lebih rendah dibandingkan dengan belanja negara. Hingga akhir Mei 2019, realisasi pendapatan negara Rp728,4 triliun, sedangkan belanja negara Rp855,9 triliun. Dengan begitu defisit anggaran sebesar Rp127,5 triliun atau 0,79% dari produk domestik bruto (PDB).

Dia pun menyadari, tren pendapatan negara cenderung melemah. Terutama pada penerimaan pajak. Realisasi per akhir Mei 2019 terjadi pelemahan yang cukup drastis.

Dari realisasi Rp728,4 triliun, penerimaan pajak termasuk PPh mencapai Rp496,6 triliun. Angka ini hanya tumbuh 2,43% atau jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14,2%.

“Dari sisi pendapatan negara terlihat tren melemah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin