Jakarta, Aktual.com – Satu persatu bangunan di kawasan Kalijodo mulai rata dengan tanah, termasuk kafe termegah milik Daeng Aziz, Kafe Intan.
Tiap jengkalnya, kafe yang berwarna putih itu dijamahi tiga tangan besi escavator. Satu persatu sisi tubuhnya jatuh ke tanah.
Dalam pengamatan Aktual.com, kafe tersebut sudah terkubur dalam timbunan puing. Keberadaanya tak lagi megah meriah seperti bulan lalu masih menggoda lelaki hidung belang untuk mampir membuyarkan uangnya untuk transaksi cinta sesaat.
Sebanyak 15 alat berat dan 5000 personil dikerahkan untuk mewujudkan niat Ahok untuk menyediakan ruang terbuka hijau di Jakarta yang kini hanya tersisa 9% oleh karena pembangunan hunian strategis di kawasan yang dulunya adalah ruang resapan air.
Lima ribu personil gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP mengepung kawasan prostitusi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (29/2) pagi.
Mereka bukan hendak berperang melawan teroris ataupun hendak dikirim ke Gaza, mereka turun untuk melaksanakan penertiban kawasan prostitusi kelas menengah ke bawah itu sesuai perintah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Namun ternyata, di dalam kepungan ribuan lars tersebut masih ada puluhan warga yang bertahan di dalamnya.
Leonard Eko Wahyu Widiatmoko, salah seorang warga duduk bercengkrama dengan warga lain, tak terusik saat ratusan aparat melewati mereka di tempat berkumpulnya.
Dengan tenang, Leo menegaskan bahwa ia dan warganya akan tetap berada di sana kendati 15 alat berat dikerahkan.
“Kita akan tetap di sini, lebih baik di sini, rumah sendiri, ini baru dibangun sebulan yang lalu,” ujar Leo.
Di titik mereka berkumpul, sebuah replika mayat (pocong) digantungkan bersama sebuah kotak amal yang bertuliskan ‘Korban Ahok’.
Artikel ini ditulis oleh: