Jakarta, Aktual.co — Warga tiga desa di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) membutuhkan energi listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), terutama untuk bisa memproduksi es yang menjadi kebutuhan para nelayan.
Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Kadatua, La Raawu (61) di Kadatua, Minggu (25/1) mengatakan ketiga desa yang membutuhkan listrik di pulau tersebut adalah Desa Lipu, Bana Bungi Selatan dan Desa Banabungi.
“Ketiadaan energi listrik di pulau itu, terutama di wilayah tiga desa itu, menyebabkan para nelayan harus membeli es untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan di Kota Baubau,” katanya.
Sebetulnya kata dia di Pulau Kadatua ada listrik dari PLN yang menyala 12 jam, mulai pukul 18.00 hingga pukul 06.00 Wita.
Namun, energi listrik yang berpusat di Desa Waonu itu baru memenuhi kebutuhan listrik di tujuh desa, yakni Desa Waonu, Mawangunga, Kapoa, Kapoa Barat, Marawali, Kaofe dan Uwe Maasi.
Sedangkan tiga desa lainnya yang menjadi sentra produksi ikan di pulau tersebut belum dialiri listrik PLN. “Kami tidak paham, dosa apa yang dibuat masyarakat di tiga desa ini, sehingga tidak bisa disambungkan energi listrik dari Desa Waonu tersebut,” katanya.
Menurut dia, sudah hampir 20 tahun PLN di Desa Waonu dioperasikan melayani tujuh desa di Pulau Kadatua.
Dalam kurun waktu tersebut, katanya, masyarakat setempat terus mengemis kepada Bupati Buton, bahkan kepada pihak PLN sendiri, agar bisa disambungkan energi listkrik dari Waonu tersebut, namun tak pernah mendapat respons apa-apa.
“Kalau kami harus disuruh bersujud dan mencium kaki orang PLN untuk bisa disambungkan aliran listrik, kami seluruh warga di sini mau melakukannya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















