Tim SAR gabungan mengangkat jenazah korban tenggelamnya KMP Rafelia II yang ditemukan di Perairan Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/3). Tim SAR menemukan dua korban meninggal yang merupakan ibu dan anak. ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya/aww/16.

Meulaboh, Aktual.com – Dua orang pemudi tewas tenggelam setelah dihempas gelombang tinggi di perairan laut lepas pantai Pasie Saka, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh.

“Korban ada tiga orang, dua sudah ditemukan meninggal dan satu orang lagi masih dalam pencarian. Ketiganya dihempas gelombang saat sedang swafoto bersama di pinggir pantai,” kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos Meulaboh, Rahmad Kenedy yang dihubungi di Calang, Senin (18/4).

Ketiga korban tersebut yakni Maisya Sriyulia Rahmi (25), Khairulia Rayali (20) warga Langsa dan seorang pemuda atas nama Iswandi (25) belum ditemukan, ketiganya hilang tenggelam pada Minggu (17/4) sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebut Kenedy, untuk sampai ke lokasi Pantai Pasie Saka tersebut berjarak sekitar 6 kilometer, setidaknya menghabiskan waktu sekitar setengah jam dari Calang sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Jaya.

Kenedy menjelaskan, dua korban berhasil ditemukan oleh pertolongan warga sekitar setengah jam pascakejadian, keduanya ditemukan masih berada di seputar Tempat Kejadian Perkara (TKP), sementara satu orang lainnya diperkirakan juga sudah meninggal dan tersangkut pada bebatuan.

“Prediksi korban masih tertahan disitu dan kalau cuaca mendukung saya berencana akan menyelam. Sementara ini tim pencarian orang hilang masih melakukan pencarian menyisir sepanjang pantai, tapi belum meluas ke wilayah barat dan selatan,” jelasnya.

Lebih lanjut disebutkan, kuat dugaan korban meninggal karena kehabisan tenaga karena diamuk ombak dan kemudian terantuk, sebab posisi ketiga korban terhempas saat swafoto di atas bebatuan yang menjulang ke laut lepas.

Kata Kenedy, kondisi perairan pantai kawasan itu sangat berbahaya apabila dijadikan tempat rekreasi keluarga apa lagi sampai turun ke air karena hempasan ombak cukup ganas sehingga selama ini jarang dikunjungi orang berwisata pada titik lokasi itu.

Terlebih lagi menurut informasi warga sekitar, bahwa tempat yang disebut-sebut memiliki pemandangan indah panorama alamnya itu tidak dibenarkan menjadi lokasi wisata karena resiko alam sangat mengkhawatirkan, terutama keganasan ombak.

“Anjuran kami, tidak seharusnya berwisata maupun berswafoto disini karena ombak disini cukup ganas, hamparan laut lepas. Apalagi warga di sinipun menolak dijadikan tempat wisata dan tidak rambu-rambu apapun disitu juga,”katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara