Jakarta, Aktual.co — Indonesia yang diwakili oleh Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo beberapa waktu lalu hadir dalam pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Blue Week yang diadakan di Lisabon. Dari pertemuan tersebut menghasilkan dokumen kesepakatan Declaration of Ministerial Meeting of the Blue Week 2015.
Tiga hal penting dalam kesepakatan tersebut yaitu Maritime Spatial Planning and Management, Financing Blue Economy, dan Ocean Governance. Maritime spatial planning and management berguna sebagai tolok ukur untuk mengendalikan pemanfaatan ekosistem sumber daya kelautan dan kemaritiman yang berkelanjutan.
“Financing Blue Economy diharapkan dapat terbentuk mekanisme dan sumber pembiayaan program Blue Economy. Dan Ocean Governance mencakup kebijakan maritim dunia yang terintegrasi dengan sektor lainnya,” ujar Indroyono dalam keterangan resminya, Minggu (7/6).
Pasa kesempatan tersebut, Indonesia juga menyampaikan adanya strategi maritim baru berdasarkan lima pilar fundamental. Kelima pilar tersebut yaitu budaya maritim, ekonomi maritim, infrastruktur maritim, keamanan maritim, dan diplomasi maritim.
“Pada intinya Indonesia bergerak maju dengan konsep Global Blue Economy and Blue Growth. Dimana telah ditetapkam kawasan ekonomi khusus (KEK) di Pulau Lombok sebagai percontohan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka