Jakarta, Aktual.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan tiga kebijakan strategis khususnya untuk menstimulus pengembangan geothermal dan pada umumnya bagi energi baru terbaruka (EBT) di Indonesia.

Meskipun pemanfaatan geothermal baru sebesar lima persen atau setara 1493,5 MW dari potensi yang ada di Indonesia, namun saat ini pemerintah telah menetapkan target pembangunan pembangkit listrik dari geothermal mencapai 7.200 MW kapasitas terpasang pada tahun 2025.

“Kami akan fokus pada tiga pilar dalam pengembangan geothermal dan pada umumnya untuk EBT,” kata Arcandra di acara Indonesia Internasional Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE), Jakarta Rabu (10/8).

Adapun tiga pilar yang dimaksud yakni pertama: akan ada penugasan pengusahaan panas bumi pada BUMN dan Badan Layanan Umum (BLU), yang tujuannya agar wilayah kerja panas bumi segera dikembangkan dari tahap ekplorasi sampai dengan pemanfaatan.

Kebijakan berikutnya yaitu penyesuaian harga jual listrik panas bumi dengan skema Feed In Tariff yang lebih memfasilitasi keekonomian pengembangan panas bumi.

Kebijakan terakhir, pemerintah membuka peluang bagi pengembangan untuk mendapatkan keistimewaan dalam tahap lelang melalui mekanisme pelelangan wilayah kerja hasil Penugasan Survei Pendahuluan dan Ekplorasi (PSPE). (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka