Yogyakarta, Aktual.com – Ketiga korban penyerangan di Gereja Santa Lidwina, Jalan Jambon, Kabupaten Sleman, yang masih dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta saat ini memasuki tahap pemulihan.

“Ketiga pasien yang dirawat, yakni Romo Prier, Pak Yohannes, dan Pak Budijono dalam kondisi baik. Sekarang dalam tahap pemulihan saja,” kata Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Panti Rapih Yogyakarta Teddy Janong, di Yogyakarta, Senin (12/2).

Menurut Teddy, pada tahap pemulihan itu, tim dokter lebih fokus memperhatikan aspek psikologis atau kejiwaan ketiga pasien.

Teddy menjelaskan sejumlah penanganan yang telah dilakukan sejak pasien berada di ruang instalasi gawat darurat (IGD) pada Minggu (11/2) meliputi scan otak untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah pada otak yang dilanjutkan operasi pembersihan luka akibat sabetan senjata tajam dari pelaku penyerangan.

Ia mengatakan meski saat ini dalam kondisi membaik Romo Piers dan Yohannes Tri masih berada di ruang intensive care unit (ICU), sedangkan Budijono sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

“(Romo Prier dan Yohannes) masih di ICU karena masalah anestesi saja, karena masalah obat bius. Karena operasinya cukup besar, kan dijahit, kalau tidak dibius lokal tidak kuat,” kata dia.

Teddy memperkirakan satu atau dua hari kemudian kedua pasien itu bisa segera dipindahkan ke ruang perawatan biasa seperti halnya Budijono.

“Kalau kondisi sekarang keduanya sudah bisa komunikasi, bisa makan minum dengan baik, dan bisa ngobrol,” kata dia.

Sebelumnya, seorang pemuda mengamuk melakukan penyerangan dengan membawa senjata tajam di Gereja Santa Lidwina Bedok, Jalan Jambon, Kabupaten Sleman, Minggu (11/2), sekitar pukul 07.45 WIB.

Pelaku yang diketahui bernama Suliyono, warga Banyuwangi, Jawa Timur, melukai empat orang yakni Romo Prier menderita luka bacokan di bagian belakang kepala, Budijono mendapatkan luka di bagian leher belakang, Yohanes Tri mendapatkan luka bacokan paling parah mengenai sepanjang dahi,dan Aiptu Munir yang sudah dipulangkan karena mendapatkan luka lebih ringan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara