Jakarta, Aktual.com – Pertemuan kerja sama sub regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) membahas persoalan ekonomi berkelanjutan serta upaya menciptakan kesejahteraan di kawasan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat (29/9), mengatakan IMT-GT tidak hanya sekedar sebagai kerja sama ekonomi tiga negara namun juga sebagai satu kawasan ekonomi terpadu.

Ia mengharapkan semua komitmen dan kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat mendukung integrasi pertumbuhan antar tiga negara di kawasan Asia Tenggara ini.

“Saya percaya kerjasama yang lebih kuat, akan berdampak pada integrasi yang lebih dalam khususnya dalam menciptakan kemakmuran bersama,” ujarnya.

Hal tersebut disampaikan Darmin dalam Pertemuan Tingkat Menteri Kerja Sama Sub-Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang berlangsung di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Menteri mengatakan total investasi di kawasan ini pada periode 2012-2015 meningkat sebesar 19 persen, dari sekitar 12,6 miliar dolar AS menjadi 15,1 miliar dolar AS.

Ia mengharapkan melalui kinerja ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang ramah, dapat membuat kawasan ini menjadi tujuan utama investasi bagi pelaku usaha di masa mendatang.

“Kami berharap investasi terus mengalir ke kawasan Indonesia Malaysia Thailand, karena pemerintah dan pelaku bisnis saling membantu satu sama lain untuk meningkatkan daya saing daerah secara terus menerus,” ujarnya.

Darmin juga mengingatkan pentingnya kerja sama yang erat antara IMT-GT, baik dengan sektor swasta maupun pemerintah daerah, melalui penyediaan sarana, agar pembangunan ekonomi di daerah makin meningkat.

Saat ini beberapa proyek kerja sama IMT-GT sedang dikembangkan terutama pada sektor pariwisata, transportasi, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.

Pertama, melalui kerja sama pariwisata khususnya dengan mengadopsi Tourism Strategic Framework sebagai panduan untuk mempromosikan pariwisata lintas-batas.

“Upaya ini diharapkan dapat menjadikan kawasan IMT-GT sebagai destinasi wisata tunggal yang berkelanjutan, inklusif serta kompetitif,” jelas Darmin.

Kedua, sektor transportasi, melalui perbaikan sistem dan infrastruktur perdagangan lintas batas, untuk memperkuat konektivitas di kawasan IMT-GT yang merupakan basis ekspor.

“Dengan perbaikan di sektor transportasi, nantinya akan memicu perdagangan dan investasi yang lebih cepat. Saya pun beharap proyek Ro-Ro Dumai-Melaka dapat segera direalisasikan,” tambah Darmin.

Ketiga, rencana kerja sama dalam pengembangan SDM, melalui kerja sama antar universitas, agar pertumbuhan di kawasan ini dapat terwujud melalui penelitian dan teknologi inovatif.

Keempat, pembangunan proyek konektivitas prioritas melalui implementasi proyek konektivitas yang terdiri dari bandar udara, pelabuhan, jalan, jembatan, kereta-api dan lain-lain.

Darmin mengharapkan adanya kerja sama lebih lanjut untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan melalui Peta Jalan baru untuk IMT-GT yaitu IMT-GT Vision 2036 dan IMT-GT Implementation Blueprint 2017 -2021.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan