A teacher (L) walks with a pair of crutches following her rescue after a group of militants stormed the Bacha Khan University in Charsadda, Pakistan, January 20, 2016. REUTERS/Fayaz Aziz TPX IMAGES OF THE DAY *** Local Caption *** Seorang guru (kiri) berjalan dengan sepasang kruk menyusul penyelamatannya setelah sekelompok militan menyerbu Universitas Bacha Khan di Charsadda, Pakistan, Rabu (20/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Fayaz Aziz/cfo/16

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah orang bersenjata menyerang sebuah universitas di barat laut Pakistan, melukai sedikitnya tiga orang, dan masih terus berkecamuk, Rabu (20/1).

Menurut konfirmasi dari pihak militer Pakistan, pasukan keamanan telah mencapai Universitas Bacha Khan di Charsadda, sekitar 50 kilometer (30 mil) dari kota Peshawar.

Sementara itu, polisi mengatakan telah mengerahkan kendaraan berlapis baja.

Tayangan televisi menunjukkan para mahasiswi berpegangan tangan saat melarikan diri dari kampus tersebut, dan lalu lintas di jalan-jalan diblokir dari Charsadda ketika pasukan keamanan bergegas menuju kampus tersebut.

“Ada penembakan di dalam universitas di Charsadda,” kata Saeed Wazir, seorang pejabat senior polisi, seperti diberitakan AFP.

Universitas itu telah ditutup, kata Nasir Durrani, kepala polisi provinsi Khyber Pakhtunkhwa, yang beribu kota di Peshawar.

Wakil rektor universitas itu, Fazal Raheem Marwat, mengatakan sedikitnya tiga orang terluka akibat serangan tersebut.

“Ada staf pria dan wanita serta mahasiswa di kampus,” kata Marwat. Dia mengatakan bahwa ia dalam perjalanan ke kampus ketika diberitahu tentang adanya serangan.

“Tidak ada pemberitahuan tentang ancaman, tetapi kami sudah meningkatkan keamanan di universitas. Orang-orang bersenjata itu telah menyerbu di sisi selatan kampus,” ujar dia.

Kepala keamanan universitas, Nick Mohammed, mengatakan para penyerang sudah dekat dengan penginapan kampus.

Mohammed menegaskan bahwa polisi dan militer telah tiba di tempat dan penembakan masih berlanjut di kampus itu.

Peshawar adalah lokasi serangan ekstrimis yang paling mematikan di Pakistan, ketika kelompok bersenjata Taliban menyerbu satu sekolah yang dikelola militer pada Desember tahun lalu dan menewaskan lebih dari 150 orang, dalam sebuah pengepungan selama berjam-jam. Sebagian besar korban serangan itu adalah anak-anak.

Serangan terhadap sekolah itu telah mendorong adanya tindakan keras terhadap ekstremisme di Pakistan.

Militer Pakistan pun meningkatkan serangan terhadap para militan di daerah-daerah di mana mereka sebelumnya beroperasi dengan impunitas.

Pada Selasa, satu serangan bom di sebuah pasar di pinggiran kota telah menewaskan 10 orang dan pelaku bom bunuh diri.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara