Jakarta, Aktual.co — Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menargetkan 3.000 unit rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada 2015. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Apersi Provinsi Sumatera Selatan Abbas Minen di Palembang, Senin (13/4), mengatakan target tinggi itu untuk menutupi kegagalan pada tahun lalu karena dipengaruhi kesulitan mendapatkan lahan.
“Tahun ini, Apersi Sumsel optimistis tercapai karena program satu juta rumah bagi MBR pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah tahap pematangan sejak pencanangan tahun lalu. Artinya, ada keberpihakan dari sisi regulasi untuk mendorong agar target secara nasional tercapai,” kata dia.
Untuk menggenjot realisasi target tersebut, Apersi kini menggodok aturan pelaksana pembagian proyek kepada stakeholder.
“Tak berapa lama lagi akan dikeluarkan aturannnya karena secara nasional Apersi akan membangun 400 ribu rumah subsidi baik tapak maupun Rusunami,” kata dia.
Aturan baru ini sangat penting, mengingat pada 2014, pembangunan rumah subsidi khusus untuk MBR ini terkendala aturan teknis mengingat regulasinya belum mantang di tingkat pusat.
Lantaran itu, Apersi Sumsel hanya merealisasikan 500 unit rumah MBR karena kesulitan mendapatkan lahan yang murah dan regulasi dari pemerintah daerah yang belum begitu mendukung meski kebutuhan rumah di daerah tergolong tinggi yakni 18 ribu unit per tahun.
Progam sejuta rumah yang dicanangkan sejak awal kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini fokus menyasar mayarakat yang belum memiliki rumah. Ada beberapa asosiasi perusahaan pengembang yang terlibat, seperti REI, Aperi, Apernas, BPJS Ketenagakerjaan, Perumnas dan lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















