Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon Wakil, Anggota  DPRRI Andreas Hugo Pareira, menjadi nara sumber pembicara dalam acara diskusi yang berlangsung di Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Jumat, (20/10). Diskusi mengangkat tema " 3 Tahun Jokowi-JK". Di masa Presiden Joko Widodo ini Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) terus-menerus turun. Pada tahun 2014, IDI masih berada di angka 73,04, terus turun menjadi 72,82 (2015) dan kemudian turun lagi jadi 70,09 (2016). BPS mengatakan, penurunan IDI pada 2016 disumbang oleh turunnya tiga aspek demokrasi, yaitu kebebasan sipil, hak-hak politik, lembaga-lembaga demokrasi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan dalam tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla banyak janji kampanye yang belum terpenuhi.

Bahkan, di bidang ekonomi semua janji tidak dapat dilakukan, diantaranya mengenai soal pertumbuhan ekonomi nasional yang ditarget mencapai 7 persen

“Bahwa ekonomi kita tidak bertumbuh sesuai apa yang dijanjikan 7 persen. Hanya di angka 5 persen. 5,1 paling tinggi. Jadi ini ekonomi kita tidak sesuai apa yang diharapkan dan kemajuan tidak sesuai yang diharapkan,” kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (20/10).

“Karena itu menurut saya masih banyak hal yang perlu diperbaharui,” tambahnya.

Tidak hanya itu, sambung dia, di bidang politik indeks demokrasi Indonesia do bawah kepemimpinan tiga tahun Jokowi kian hari kian menurun, daei 2015 sebesar 73 persen, 2016 72 persen dan sekarang mencapai 70 persen.

Bahkan, tindakan prepresif kepads kelompok-kelompok.kritis, aktivis ulama dan keluarnya Perppu Ormas menjadi indikator penurunan tersebut.

“Jadi demokrasi pun mengalami kemunduran. Ini lah dalam 3 tahun pemerintahan Jokowi dan kesannya presiden Jokowi ini one man show. Dia berlaku sebagai presiden, kadang jadi gubernur, kadang jadi bupati, sampai kadang-kadang menjadi ketua RT, bagi2-bagi kaos, bagi-bagi sepeda dan sebagainya yang tidak perlu dilakukan oleh seorang presiden,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby