Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Bakal Cawagub Sandiaga Uno (kanan) didampingi pimpinan partai pengusung menunjukkan mengangkat jempol saat pendaftaran di KPUD DKI Jakarta, Jumat (23/9). Pasangan Anies - Sandi Uno diusung oleh Partai Gerindra dan PKS. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Jakarta, Aktual.com – Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif mengatakan bahwa Partai Gerindra tidak melakukan manuver politik apapun terhadap warga yang menjadi korban penggusuran Ahok untuk menjadikan mereka sebagai lumbung suara.

Menurut dia, justru para warga korban penggusuran yang menyambangi Gerindra meminta pemimpin DKI ke depan yang baik dan tidak arogan seperti saat ini.

Hal itu menanggapi sejumlah pengamat yang mengatakan jika lumbung suara warga korban penggusuran menjadi sangat potensial dalam mendongkrak perolehan suara nanti.

“Kita tidak ada manuver, mereka (korban) justru mendekat kepada kita. Kita tidak pernah mengajak atau meminta untuk bergabung ke kita, mereka yang mendekat ke kita,” kata Syarif menjawab pertanyaan Aktual.com, di Jakarta, Selasa (27/9).

Ia bahkan mengatakan setidaknya sudah ada sebanyak 45 delegasi warga korban penggusuran di 45 titik di DKI yang datang ke Gerindra.

“Dicatatan kami itu di Gerindra sudah menerima delegasi penggusuran di 45 titik,” sebut dia.

Oleh karena itu, Syarif menegaskan tidak ada persoalan hingga manuver yang dilakukan untuk mengambil potensial suara di korban penggusuran.

“Sudah tidak ada masalah (dengan lumbung suara korban penggusuran) mereka justru datang ke kita untuk diakomodir dlam memilih pemimpin ke depan, jangan suka yang seperti sekarang ini dan mereka setuju, kami tidak pernah melakukan manuver apapun,” tandas dia.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan