Jakarta, Aktual.com — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri terus berupaya membantu identifikasi korban meninggal dan korban hidup yang tidak dapat diidentifikasi pada saat proses lempar jumrah di Mina, Arab Saudi.
Bahkan, tim ahli identifikasi Polri itu menerjunkan alat canggih mobile automated multi biometric identification system (Mambis).
“Tim DVI membawa peralatan Mambis,” tegas Direktur Eksekutif DVI Polri Komisaris Besar dr. Anton Castilani, Senin (5/10).
Anton menjelaskan, Mambis merupakan suatu mobile scanner untuk sidik jari dan iris mata yang mempunyai fasilitas hubungan internet menggunakan SIM Card atau Wifi.
Alat ini nanti dipadukan dengan data korban pada Kartu Tanda Penduduk Elektronik. Menurut Anton, sidik jari jenazah atau korban discan dengan ala Mambis.
Kemudian dihubungkan dengan database e-KTP bekerjasama dengan Direktrorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. “Kalau ada data yang cocok akan terbaca,” ujar Anton.
Namun demikian, Anton tak menampik bahwa Mambis memiliki keterbatasan. Menurutnya, keterbatasannya adalah hanya untuk sidik jari yang relatif masih baik.
“Namun dengan kemampuan teknis rekan-rekan Inafis mampu memperbaiki kerusakan kontur-kontur pada kulit jari tangan sampai pada batas tertentu,” jelas Anton.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby