Jakarta, Aktual.co — Sekitar 160 pekerja kesehatan Tiongkok tiba di Liberia, Sabtu (15/11), dan akan bertugas sebagai staf klinik Ebola baru senilai 41 juta dolar AS. Tidak seperti kebanyakan intervensi asing lain, klinik itu dibangun dan sepenuhnya dikelola oleh para personel Tiongkok.

Tiongkok, mitra dagang terbesar Afrika, mendapat kecaman soal tingkat respons mereka terhadap krisis Ebola. Tetapi pekan ini Tiongkok akan mengirim 1.000 personel untuk membantu memerangi wabah, yang telah menewaskan lebih dari 5.000 orang di Afrika Barat itu.

“Sampai sekarang di Liberia, Tiongkok adalah satu-satunya negara yang tidak hanya menyediakan pembangunan sebuah ETU (unit pengobatan Ebola), tetapi juga bekerja dan beroperasi serta mengirimkan staf untuk ETU,” kata Duta Besar Tiongkok Zhang Yue kepada Reuters.

Yue mengatakan, tim yang dikirim ke Liberia termasuk dokter, perawat, teknisi dan insinyur.

“Mereka berpengalaman soal SARS (sindrom pernapasan akut parah). Mereka sangat berpengetahuan dalam bidang ini,” katanya, mengacu bahwa penyakit menular itu pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada 2002 dan menewaskan beberapa ratus orang di seluruh dunia.

Artikel ini ditulis oleh: