Jakarta, Aktual.com – Belum satu bulan menjabat, Menteri ESDM Arcandra Tahar sudah ‘tancap gas’ kembangkan Blok gas Masela. Tim khusus percepatan Blok Masela sudah terbentuk. Terdiri dari Kementerian ESDM melalui Dirjen Migas, SKK Migas, pihak KKKS, kalangan Profesional serta Kementerian Perindustrian.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan tim ini bersifat ad hoc untuk mendorong agar tidak ada perubahan schedule time (tahapan waktu) hingga mencapai produksi. Meskipun diketahui terjadi perubahan skema dari laut (offshore) menjadi skema LNG darat (onshore).
“Dari diskusi yang dilakukan sebelumnya Inpex Corporationdan, Shell sudah punya feasibility study offshore dan onshore, namun dulu yang offshore lebih komplit. Sekarang tinggal menyempurnakan yang onshore saja, tidak perlu diulang lagi jadi diharapkan bisa dipercepat, FID tetap 2018” kata Wiratmaja di Kantor Kementerian ESDM (9/8).
Adapun tugas tim ad hoc di antaranya melakukan evaluasi serta mendorong percepatan revisi PoD Blok Masela. Sementara kesertaan Kementerian Perindustrian dalam tim ini diproyeksikan untuk memberikan masukan dan pandangan terkait downstream.
Sisi downstream dirasa penting sebagi tindak lanjut setelah blok yang ada di Maluku tersebut mencapai produksi. Menurut Wirat ada beberapa opsi yang bisa menjadi pilihan untuk kembangkan gas masela, seperti Industri Pupuk atau Petrokimia.
“Nanti hilir, Kementerian perindustri apa yang dibangun. Pupuk atau petrokimia harus bersama, kita lihat dulu usulannya apa saja, kan ada juga industri misalkan ada skema khusus, migas sendiri juga punya tapi masih tetap harus dibahas” tandasnya. (Dadang S)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta