Jakarta, Aktual.com – Organisasi sayap Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), menyatakan keinginannya untuk menyatukan diri setelah terpecah dalam tiga kepengurusan.
Ketua Penyelenggara Musyawarah Nasional (Munas) Tim Konsolidasi SOKSI Bersatu (TKSB), Achmad Moestahid Astari mengatakan, konsolidasi internal ini dilakukan berdasarkan fatwa pendiri Prof Suhardiman menyatakan bersama untuk kembali menyatukan kepengurusan organisasi.
Achmad pun menegaskan bahwa TKSB telah membekukan tiga kepengurusan yang ada. Ia pun memastikan bahwa saat ini, TKSB adalah satu-satunya pihak yang memiliki wewenang untuk membenahi SOKSI.
“Kami tim TKSB disampaikan kepada Ade Komarudin, Lawrence Siburian dan Aliwongso ketiga kepengurusan ini dinyatakan dibekukan (status Quo) dan seluruh kegiatan diambil alih oleh kami,” ujar Achmad di Jakarta, Senin (20/2).
Achmad menilai kepengurusan SOKSI mulai terpecah sejak Musyawarah Nasional (Munas) pada Tahun 2010, padahal seperti diketahui organisasi sayap Partai Golkar ini dibentuk sebagai salah satu pondasi untuk memperkuat parpol tersebut.
Menurut Achmad, Musyawarah Nasional merupakan salah satu solusi untuk mempersatukan kembali SOKSI yang sudah terpecah menjadi tiga kepengurusan ini. Hal tersebut disadur dari Partai Golkar yang menggelar Munaslub sebagai solusi pemersatu partai.
“Bagi yang mau ikut Munas silahkan, bagi yang tidak, kami tidak memaksa karena kami disini ialah tim yang sah untuk mengembalikan SOKSI menjadi satu,” imbuhnya.
Achmad mengaku pemersatuan SOKSI ini bukanlah hal yang mudah, apalagi ditambah tantangan Politik di Indonesia. Namun dirinya mengaku bahwa Munas ini bukanlah keinginan TKSB saja, tetapi kader juga menginginkan.
“Disini berbicara untuk Kesatuan Golkar oleh karena itu menyatukan pernyataan bersama SOKSI perlu melakukan pertemuan agar dapat bersatu mendukung Partai Golkar,” tandasnya.
Laporan: Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: