Jakarta, Aktual.com — Tim pengawas haji DPR RI mendesak Kementerian Agama untuk meminta muassasah (penyelenggara umroh) segera memperbaiki tenda-tenda jamaah haji Indonesia yang roboh di Arafah.

Pasalnya, tenda-tenda yang roboh itu telah menyebabkan tertundanya mobilisasi jamaah dari Mekkah ke Arafah.

Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay menilai hal itu akan mengganggu skenario dan jadwal pemberangkatan ke Arafah.

“Pagi ini kami menerima laporan bahwa banyak tenda yang akan ditempati di jamaah kita roboh. Setelah dikonfirmasi, diketahui bahwa robohnya tenda-tenda akibat angin kencang tadi malam yang terjadi di kawasan Arafah,” ujar Saleh di DPR, Jakarta, Selasa (22/9).

Akibat robohnya tenda-tenda itu, sebagian jadwal pemberangkatan jamaah ke Arafah tertunda. Tim pengawas haji DPR merasa khawatir jika penundaan tersebut dapat menyebabkan terlambatnya jamaah tiba di Arafah.

“Dalam suasana seperti ini, lalu lintas di kota Mekkah sangat macet. Apalagi, seluruh jamaah haji sekarang sedang menuju Arafah,” ungkapnya.

Selain itu, kata Saleh, tim pengawas haji DPR RI juga meminta agar PPIH daker Mekkah mempersiapkan langkah-langkah dalam mengantisipasi cuaca yang tidak bersahabat.

“Jika hujan turun, misalnya, jamaah haji kita harus dipastikan bisa berlindung di tenda-tenda yang ada dan tidak terkena air hujan,” katanya.

Sejauh pengamatan tim pengawas DPR RI, tenda-tenda yang ada baru difokuskan untuk melindungi jamaah dari teriknya matahari. Sementara perlindungan dari hujan dan angin belum diantisipasi.

“Semestinya, kementerian agama bisa melakukan pembicaraan khusus dengan pihak muassasah. Topik tentang perlindungan ini bisa menjadi salah satu hal yang harus disampaikan. Pemerintah RI bisa menginisiasi pembicaraan seperti ini. Itu sangat rasional karena jumlah jamaah haji kita paling besar. Apalagi, tahun depan, kuota haji Indonesia akan bertambah 20 ribu orang,” Tandas Politisi PAN ini.

Artikel ini ditulis oleh: