Banda Aceh, Aktual.co — Tim Polda Aceh ikut membantu Polres Aceh Utara sedang memburu kelompok bersenjata api (senpi) yang menculik Muhammad Yani (32), petugas proyek PT Salina di kawasan Desa Alue Lhok, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara. Bersamaan dengan itu, Polisi menembak mobil dumtruck, serta menembak ke arah udara udara.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sepuluh saksi dalam kasus tersebut. Informasi yang diterima Aktual.co, Sabtu (24/1), pengejaran kelompok bersenjata itu dilakukan di Kecamatan Paya Bakong, Pirak Timu, Matangkuli dan Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara.  Empat Polsek di kecamatan itu menyisir kawasan hutan daerah tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Yani diculik kelompok bersenpi jenis AK-56, M-16, dan pistol FN-1 pada Selasa (20/1) sekitar pukul 00.20 WIB di basecamp proyek bendungan irigasi, dan ia dibebaskan pada, Rabu (22/1) sekitar pukul di jalan nasional kawasan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara yang terbilang sepi.

“Tim khusus memburu kelompok bersenpi itu dari Polda Aceh, Polsek, Polres Aceh Utara dan Brimob Jeulikat Lhokseumawe,” kata Kapolres Aceh Utara AKBP Achmadi.

Disebutkan, ketika di lokasi juga masih ada petugas yang dibantu TNI untuk pengamanan pengerjaan proyek tersebut. Sebab proses pengerjaan proyek tersebut sudah dilanjutkan lagi.

“Jadi petugas kita dan TNI yang stanby di kawasan proyek itu, supaya proses pembangunan jalan itu berjalan dengan baik,” ujar AKBP Achmadi.

Kapolres Aceh Utara mengimbau, kepada kelompok bersenpi itu segera menyerahkan diri kepada polisi secepatnya. Sebab jika tidak mereka akan terus diburu sampai tertangkap nantinya.

Kapolres menambahkan, warga di kawasan proyek tersebut juga aktif mengadakan ronda malam, untuk menghindari kriminalitas. Pihaknya juga berharap supaya masyarakat segera memberitahukan ke petugas jika mengetahui informasi tersebut.

Informasi lainnya, para pekerja sudah membawa lima unit alat berat untuk proses pengerjaan proyek tersebut. Tiga diantaranya adalah beko, lalu compactor dan bulldozer.

Bahkan pada malam hari pekerja proyek itu juga sudah menginap kembali di basecamp tersebut. Sebelumnya, alat berat milik perusahaan sempat diungsikan ke rumah warga.

Artikel ini ditulis oleh: