Jakarta, aktual.com — Upaya reformasi dan transformasi di tubuh Polri yang dipimpin oleh Jenderal Listyo Sigit dinilai belum membawa perubahan berarti. Tim Reformasi dan Transformasi Polri yang dibentuk justru disebut hanya mempercantik tampilan luar tanpa memperbaiki masalah mendasar di dalam institusi.
Berdasarkan hasil survei nasional yang dirilis oleh Lembaga Celios, publik memberikan penilaian yang sangat rendah terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Rata-rata skor yang diberikan hanya 2 dari 10, dengan mayoritas responden menilai kinerja POLRI sangat buruk, data ini merupakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap POLRI di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit,” ujar Direktur KPK Watch Indonesia, Muhammad Yusuf Sahide, Jumat (24/10).
Menurutnya, publik menilai banyak kasus yang gagal diselesaikan Polri selama masa kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit. Hal ini membuat masyarakat menilai Polri tidak mampu menjalankan fungsi penegakan hukum secara efektif.
“Dibentuknya Tim Reformasi dan Transformasi POLRI dengan berisikan 52 jenderal menjadi pertanyaan besar bagi publik, bagaimana POLRI bisa menilai dan mereformasi dengan menggunakan kacamatanya sendiri tanpa melibatkan pihak eksternal,” katanya.
Ia menegaskan bahwa selama budaya patrimonial masih tumbuh subur di dalam institusi Polri, maka perubahan signifikan tidak akan terjadi.
“Sudah waktunya patrimonial itu ditinggalkan dan mari kita kedepankan meritokrasi system. Kepimpinan Jenderal Listyo Sigit harus segera diganti, berbagai analis menilai penurunan kepercayaan ini tidak lepas dari berbagai kasus kontroversial yang melibatkan oknum polisi, serta kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam berbagai kasus yang terjadi,” tuturnya.
Yusuf juga menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah tegas.
“Kami meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera mencopot Jenderal Listyo Sigit dari jabatannya, selain pertimbangan yang telah kami sampaikan di atas, masa jabatan pun sudah lama hampir lima tahun dan tentunya tidak sehat bagi institusi POLRI, dan kami KPK Watch Indonesia berharap Komite Reformasi POLRI segera dibentuk seperti komitmen Presiden Prabowo Subianto,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















