Pamekasan, Aktual.com – Tim “Rukyatul-Hilal” gagal melihat bulan yang digelar di Pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (26/5) sore, karena terhalang mendung.
“Kalau dari sisi perhitungan, biasanya bisa dilihat karena posisi bulan saat ini berada 8 derajat di atas ufuk,” kata Wakil Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Zayyadus Zabidi.
Rukyatul Hilal di Pantai Desa Ambat, Pamekasan, itu dilakukan oleh tim gabungan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Badan Hisab dan Rukyat Nahdlatul Ulama (NU), Komunitas Pelajar Astronomi Pamekasan dan Laboratorium Ilmu Falak Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan.
Rukyatul Hilal di Pantai Desa Ambat ini menggunakan alat teropong bintang.
Sesuai hasil hisab ijtimak menjelang awal Ramadhan 1438 Hijriah pada hari Jumat Legi 26 Mei 2017 Masehi bertepatan dengan 29 Sya’ban 1438 Hijriah pukul 02.46 WIB.
Posisi matahari terbenam pada 17:16:09 WIB, bulan terbenam 17:54:26 WIB dengan azimut matahari 291 derajat 14,50 dan azimut bulan 289 derajat 14,43.
Ketinggian hilal hakiki 8 derajat 46,59 dengan tinggi hilal mar’i adalah 8 derajat 11,38 atau selisih terbenam dengan matahari 38 menit 17 detik. Sedangkan posisi bulan ialah 2 derajat 00,07 di selatan matahari, miring ke selatan.
Sementara itu pada hari ijtimak posisi hilal di seluruh Indonesia dan Asia sudah mewakili ketinggian di atas ufuk antara 5 derajat hingga 8 derajat 30 menit.
Sementara, Wakil Ketua Pengadilan Agama Pamekasan Moh Taufik menjelaskan bahwa semua sistem hisab sepakat ijtimak jatuh pada Jumat pukul 02.46 WIB.
“Ini berdasarkan perhitungan yang dilakukan berdasarkan berbagai pendekatan. Dengan demikian awal Ramadhan berpotensi sama,” katanya.
Kendatipun demikian, Wakil Ketua PA Pamekasan meminta agar umat Islam tetap menunggu hasil keputusan sidang Menteri Agama mengenai awal Ramadhan ini.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: