Mataram, Aktual.com – Hendra (33) bersama dua orang anaknya berusia 9 tahun dan 1,7 tahun belum berhasil ditemukan oleh Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) hingga lima hari pascagempa berkekuatan 7 pada Skala Richter (SR) di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Operasi (Dirops) Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji didampingi SAR Mission Coordinator (SMC) I Nyoman Sidakarya, mengatakan ketiga warga Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara itu diduga tertimbun tebing longsor bersama salah seorang tetangganya.

“Informasi dari keluarga korban dan kepala dusun serta masyarakat, ada empat korban yang diduga terbawa dan tertimbun tanah longsor,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Jumat (10/8) malam.

Ia menyebutkan 181 orang tim SAR gabungan sudah melakukan upaya pencarian sejak korban dilaporkan hilang pada hari kejadian gempa. Anggota yang terlibat berasal dari unsur Basarnas, TNI, Polri, dan para potensi dari berbagai organisasi masyarakat.

Operasi SAR dibagi dua sektor, masing-masing di Dusun Dompu Indah, dan membongkar kubah Masjid Jabbal Nur di Dusun Lading-Lading, Kecamatan Tanjung.

Di Dompu Indah, lanjut Bambang, tim SAR membawa peralatan ekstrikasi, alat proteksi diri (APD) masing-masing anggota, dan mesin penyemprot air (alkon). Tim juga mengerahkan alat konvensional seperti cangkul mengingat lokasi musibah tertimbun longsor.

“Lokasi kejadian memang cukup ekstrem. Tebing setinggi 30-an meter di pinggir dusun tersebut longsor dan menggerus tanah dan membentuk tebing vertikal. Jarak antara rumah warga dengan bibir tebing jurang yang sebelumnya berjarak 25 meter itu longsor hingga rumah warga yang menjadi korban berada persis di atas bibir tebing,” katanya.

Bambang menegaskan akan terus melakukan upaya pencarian dan pertolongan terhadap empat warga yang diduga tertimbun longsor.

Bahkan, ia berinisiatif meminjam peralatan berupa “portable” apung, selang dan penyemprot air, serta selang panjang milik Hotel Oboroi di Tanjung, yang memiliki semburan lebih besar untuk menggerus longsoran yang diduga menimbun korban.

“Harapan kami, untuk operasi besok dapat lebih maksimal dalam meluruhkan longsoran tanah yang diduga menimbun korban,” ucapnya pula. Sementara operasi di Masjid Jabbal Nur Dusun Lading-Lading, kata dia, sudah berhasil membongkar kubah masjid menggunakan peralatan ektrikasi dan eksavator sampai ke dasarnya.

Seperti dugaan sebelumnya, tim SAR tidak lagi menemukan korban yang tertimbun runtuhan material masjid tersebut.

“Karena susah terbukti tidak ada korban, maka operasi SAR di sektor Lading-Lading kami nyatakan selesai. Tim akan kami maksimalkan untuk membantu operasi di Dompu Indah besok,” kata Bambang.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: