Timsar melakukan pencarian korban Kapal KMP Refelia II yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Jumat (4/3). KMP Rafelia II yang beroperasi dari Pelabuhan Gilimanuk Bali menuju Pelabuhan Ketapang, tenggelam di Selat Bali sekitar pukul 13.10 WIB. ANTARA FOTO/ Budi Candra Setya/foc/16.

Cilacap, Aktual.com – Tim “Search and Rescue” (SAR) gabungan mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cijalu, Desa Mulyadi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

“Korban atas nama Irfan Supriatmoko (19), warga Dusun Mulyasari RT 01 RW 02, Desa Mulyadadi, Kecamatan Majenang, Cilacap, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 08.00 WIB setelah dilakukan penyelaman selama 30 menit di Sungai Cijalu yang memiliki kedalaman 4 meter,” kata Koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap, Minggu (31/7).

Setelah dievakuasi dari dasar sungai, kata dia, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Lebih lanjut Mulwahyono mengatakan, peristiwa nahas yang dialami Irfan Supriatmoko terjadi saat korban bersama kakeknya, Pujiono (60) dan adiknya, Dimas Nurfauzan (13) mandi di Sungai Cijalu pada hari Sabtu (30/7), sekitar pukul 17.15 WIB.

Saat melihat adiknya berenang di sungai, lanjut dia, korban mencoba ikut berenang. “Oleh karena tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam. Kakeknya berusaha menolong tetapi tidak berhasil karena tak kuat sehingga tangan korban terlepas hingga akhirnya tenggelam,” katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut selanjutnya dilaporkan ke pemerintah desa setempat yang diteruskan ke Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Wilayah Majenang dan Basarnas Pos SAR Cilacap serta potensi SAR lainnya.

Ia mengatakan 10 personel “Muhammadiyah Disaster Management Center” (MDMC) Majenang yang lebih dulu tiba di lokasi kejadian langsung melakukan penyisiran dan penyelaman pada Sabtu (30/7) petang namun korban belum berhasil ditemukan.

“Kami yang menerima informasi mengenai kejadian tersebut pada hari Sabtu (30/7), pukul 20.00 WIB, langsung menerjunkan satu regu penolong beserta alat pertolongan di air menuju lokasi kejadian,” katanya.

Oleh karena sudah terlalu malam, kata dia, personel Basarnas memutuskan melakukan pencarian korban dengan cara menyelam di Sungai Cijalu pada Minggu (31/7) pagi .

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby