“Kalau mau disisir semua setidaknya membutuhkan waktu satu tahun jika alatnya ada 11 atau 15 unit yang bekerja. Menambah alat juga tidak mungkin karena kondisi medan dan lahannya yang sempit,” katanya.
Namun Ipong menegaskan tim SAR gabungan akhirnya merespon keinginan warga yang menghendaki operasi dilanjutkan. “Nanti fokusnya di sektor C dan D seperti diinginkan masyarakat, khususnya keluarga korban. Tapi jika sudah dilakukan pencarian hingga tiga hari tidak juga ditemukan, mungkin mereka sudah ikhlas. Saya sebagai penanggung jawab penanganan bencana ini memilih memenuhi harapan warga tersebut,” ujarnya.
Di pihak lain, Kepala Desa Banaran Sarnu yang sempat diminta paparan mewakili aspirasi warga menegaskan keinginan keluarga korban agar operasi pencarian tetap dilanjutkan, terutama di sektor C dan D yang dicurigai masih terkubur sejumlah korban.
“Jujur, warga belum puas dengan kinerja tim SAR sejauh ini. Mereka meyakini ada sejumlah korban yang masih terimbun di sektor C dan D namun belum tersentuh alat berat,” kata Sarnu.
Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Piek Budyakto mempertegas keputusan operasi lanjutan pencarian korban hingga tiga hari ke depan. Sementara Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmaji lebih melihat sisi sensitifvitas warga korban tanah longsor yang mengungsi sehingga mengusulkan agar seluruh unsur tim SAR terpadu membantu Kades Banaran dalam berkomunikasi secara langsung demi mendengarkan aspirasi dan menyampaikan rencana perpanjangan masa pencarian hingga tiga hari ke depan.
“Sebenarnya untuk sektor A, khusus untuk zona aman sudah disisir semua. Demikian juga sebagian sektor B, C dan sektor baru di D. Namun ada beberapa zona bahaya baik di A, B, dan C yang belum tersentuh alat berat karena medan yang sulit,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Nebby