Jember, Aktual.com – Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 Kabupaten Jember, membantah dengan adanya pemberitaan terkait masuknya Jember di dalam 20 daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jember, dr. Lilik Lailiyah, dengan didamping Tim satgas covid 19 saat menggelar pers rilis dan berlangsung di Ruang Prajamukti Kantor Pemkab Jember, Senin sore (01/11) sore.

Menurutnya, terkait pemberitaan yang tersebar di media sosial tersebut, perlu diluruskan. Sebab datanya belum jelas dari mana asalnya.

“kami dari tim Satgas Covid-19 Kabupaten Jember akan menyampaikan terkait dengan berita yang menyebutkan bahwa Kabupaten Jember masuk 20 kabupaten yang kasusnya tinggi karena kami tidak tahu dasarnya dari mana yang kami perlu klarifikasi bahwa kasus di Kabupaten Jember baik itu dari sisi transmisi maupun respon sudah memadai artinya di level 1,” ujar dr. Lilik.

Selain itu, kabupaten Jember sendiri sudah memadai untuk masuk level 1, di mana sudah mencukupi 8 indikator dalam penanganan Covid-19.

“Jadi, untuk penentuan level sendiri, ada 8 indikator yakni 3 dari sisi tranmisi antaranya kasus terkonfirmasinya kurang dari 5 kasus perminggu per 100.000 penduduk dan ini di Kabupaten Jember sudah memadai dan yang kedua, kasus yang rawat inap juga kurang dari 5 per 100.000 jumlah penduduk dalam satu minggu, kemudian yang ketiga kasus kematian juga begitu kurang dari 5 per 100.000 dalam satu minggu,” ungkapnya.

Sedangkan dari sisi 3T atau tindakan melakukan tes COVID-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien COVID-19 (treatment) adalah salah satu upaya utama penanganan COVID-19, Kabupaten Jember sudah memadai.

“Dari sisi respon 3T nya, dimana tracing ini kita sudah 1 dibanding 17, di mana ketentuannya adalah 1 banding 15. sehingga itu juga indikator untuk level 1 yang artinya memadai dan Jika tidak dari sisi Testing kurang dari 5 % jumlah kasus yang diperiksa, ini juga kurang dari 2% untuk Kabupaten Jember. sehingga juga ke memadai,” jelasnya.

Dari sisi BOR ketersediaan atau pemakaian tempat tidur di rumah sakit kurang, dari 60 persen dari jumlah ketersediaan tempat tidur. Di mana di Kabupaten Jember sampai saat ini juga kurang dari 2 persen, istilah BOR itu kan pemakaian tempat tidur yang dikhususkan untuk covid, jadi tidak sampai 2 persen yakni 1,75 persen.

Meski demikian, Kabupaten Jember dalam capaian vaksinasi masih belum mencapai 50 persen, karena ada beberapa faktor dan masih dievaluasi oleh tim satgas Covid-19.

“Ya hanya memang yang kurang dari kabupaten jember adalah cakupan vaksinasi, di mana cakupan vaksinasi ini ada dua indikator, diantaranya vaksinasi total untuk dosis satu, yang evaluasi kemarin hari ini masih belum karena evaluasi kemarin tadi malam ini sudah mencapai 44,8% dan satu lagi vaksinasi untuk lansia 23% dan memang kurang dari target yang harus dicapai kalau pengen level 2 harus 50 persen untuk total vaksinasi dosis 1 dan untuk lansia nya 40 persen,” tutupnya.

(Aminudin Aziz)

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi