Kebijakan Full Day School dan pendidikan karakter di pesantren. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parangsong mengatakan sistem pendidikan full day school (FDS) yang diterapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi merupakan ide yang baik. Hal itu menanggapi penolakan disejumlah daerah terhadap kebijakan FDS tersebut.

“Sebenarnya ide dasar FDS ini bagus. Siswa bisa terbimbing, terarahkan dengan baik antara pendidikan umum dan pendidikan agamanya,” kata Ali di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (15/8)

Menurut dia, mungkin ide yang baik itu perlu mapping dimana FDS bisa diterapkan apakah di kota-kota atau hanya diterapkan di sekolah yang telah mapan untuk menerapkannya.

“Mungkin yang diperlukan adalah mapping terlebih dahulu sebenarnya FDS ini cocoknya dimana?, mungkin di kota-kota besar mungkin sekolah yang sudah siap tapi kalau sekolah yang belum siap seperti desa-desa itu dikasih kelonggaran jangan sampai menimbulkan persoalan,” paparnya.

Menurutnya, bagi masyarakat desa itu sekolah dengan diniyah itu gak bisa dilepas karena kalau itu dipisah dengan di satukan maka banyak sekolah yang tutup madrasah diniyah ini.

“Sebab, seluruh materi diniyah ini di ambil overall oleh FDS ini maksudnya baik cuman mungin tidak terinformasikan secara maksimal dan secara utuh,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menilai adanya permasalahan yang berujung penolakan terhadap FDS lantaran kurangnya mapping dimana kebijakan tersebut dapat diterapkam dengan baik.

“Intinya pembangunan karakter ini pembagunan anak muda yang berkarakter mulai dari siswa antara pendidikan umum dan pendidikan keagamaan tidak bisa dipisah kemudian terbina dengan baik, kekhawatiran akan banyaknya kejahatan di luar mempentrasi terhadap pendidikan ini kita lihat sekarang ini kalau ide dasar dari pemerintah sudah luar biasa bagus cuman mungkin faktor sosioligisnya belum dipetakan sehingga menimbukan resistensi,” pungkasnya.

(Reporter: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka