Jakarta, Aktual.co —Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini dibuka di zona hijau. Rupiah bahkan menguat meninggalkan level Rp 13.000.

Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, Selasa (24/3), pada pembukaan perdagangan, rupiah menguat sebesar 62 poin menjadi Rp12.960 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.022 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (23/3).

Melesatnya laju Rupiah didorong oleh melemahnya nilai mata uang dolar AS terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB) di pasar spot dunia. Dolar melemah dipicu oleh data yang menunjukkan penjualan rumah di negara itu lebih rendah dari yang diperkirakan.

Penjualan “existing-home” (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) naik 1,2 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 4,88 juta unit pada Februari, National Association of Realtors melaporkan pada Senin. Angka terbaru itu gagal menjawab konsensus pasar 4,94 juta unit.

“Penjualan ‘existing-home’ masih di bawah 5,0 juta unit untuk bulan kedua berturut-turut karena pasar perumahan gagal menemukan kekuatan yang berkelanjutan sejauh dalam pemulihan,” Sophia Kearney- Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial, mengatakan.

Pelemahan dolar juga memicu kenaikan harga minyak dunia, dan emas berjangka COMEX. Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena daya tarik dolar yang lebih lemah mengimbangi berita produksi minyak mentah lebih tinggi oleh Arab Saudi. Sementara itu, Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar AS yang lebih lemah meningkatkan daya tarik emas yang dihargakan dalam greenback.

Artikel ini ditulis oleh: