”Tahun 2016 ada 10 kabupaten yang memperoleh piagam penghargaan imunisasi dasar lengkap dari Kementerian Kesehatan dan Kabupaten Jayapura sukses dalam pemberian obat pencegahan massal 5 tahun menuju bebas Filariasis 2020,” katanya.

Ia memaparkan, capaian berikutnya adalah peningkatan pasien baru Tuberculosis (TB) yang diobati meningkat mulai dari 48 persen menjadi 100 persen. Angka inseden malaria menurun dari 70 per 1000 menjadi 34 per 1000 dan cakupan temuan BTA positif menurun dari 2778 kasus menjadi 2050 kasus.

Selain itu, jumlah kasus Human Immuno Deficiency Virus (HIV) yang mengikuti Voluntary Counseling Test (VCT) mengalami peningkatan dari 3.713 kasus menjadi 4.155 kasus. Untuk kasus postif malaria yang mendapat obat ACT juga menurun dari 142.306 kasus menjadi 100.410 kasus.

”Diperlukan upaya keras untuk meningkatkan cakupan pemberian obat ARV (Anti Retroviral-red). Selain itu, ditemukan kasus HIV sebanyak 26.973 (data Dinkes Papua per 31 Desember tahun 2016). Sedangkan untuk kasus positif malaria berdasarkan pemeriksaan laboratorium menurun dari 442.248 kasus menjadi 294.644 kasus,” sebutnya.

Aloysius menjelaskan, di era kepemimpinan Lukmen Pemprov Papua telah berhasil menggulirkan pelayanan kesehatan gratis kepada orang asli Papua (OAP) melalui program Kartu Papua Sehat (KPS).

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid