Jakarta, Aktual.co —Guna menggerus tingkat inklusifitas atas akses layanan keuangan di kalangan masyarakat kecil dan pelosok, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Lembaga Jasa Keuangan (LJK) gelar program peningkatan literasi keuangan mikro.
Ketua Umum OJK, Muliaman Hadad mengatakan program itu diharapkan membuat masyarakat menyadari pentingnya layanan keuangan. Selama ini, masyarakat kecil dan pelosok dianggap memiliki tingkat inklusif rendah.
“Secara nasional tingkat inklusif Indonesia sebesar 59,7 persen. Namun indeks literasi masyarakat golongan ‘low income’ (berpenghasilan rendah) hanya 18,71 persen,” ujar Muliaman di Jakarta, Minggu (14/12).
Sebagai upaya meningkatkan literasi dan mengurangi inklusi keuangan masyarakat sepanjang tahun 2014 OJK dan LJK melakukan edukasi keuangan di 24 kota.
Yang menggalang 1.195 ibu rumah tangga, 1.146 pelaku UMKM, 2.910 pelajar/mahasiswa, 1.588 tenaga kerja Indonesia, dan 4.577 masyarakat umum.
“Pelaksanaan kampanye nasional tersebut tidak lepas dari peran serta industri dan jasa keuangan yang berpartisipasi aktif dalam mendukung kampanye nasional literasi keuangan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, literasi keuangan merupakan cara meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan keterampilan konsumen dan/atau masyarakat. Sehingga dapat menentukan produk dan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan mereka.
Artikel ini ditulis oleh:
















