Jakarta, Aktual.com — Badan Pengusahaan Batam menyatakan perusahaan asal Malaysia dan Tiongkok tertarik untuk membiayai pembangunan sejumlah infrastruktur di Batam termasuk Pelabuhan Alih Kapal Tanjungsauh.
Direktur Falcon View SDN BHD dan juga selaku ketua rombongan perusahaan Malaysia dan Tiongkok yang datang ke Batam, Faidzal Sayed dalam rilis yang disampaikan BP Batam, Senin (27/7), menyatakan sudah menyiapkan dana Rp25 triliun untuk pembangunan tersebut.
“Kami tertarik untuk turut mengembangkan infrastruktur di Batam khususnya yang akan dikembangkan terlebih dahulu, yaitu pembangunan Monorail, Jalan Tol dan pembangunan Pelabuhan Transshipment Tanjungsauh. Kami sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 triliun rupiah untuk pengerjaan proyek tersebut,” kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa, China New Urbanization EPC Engineering Construction Union sangat tertarik untuk melakukan investasi pembangunan infrastruktur di Batam, dan mereka juga sudah melakukan kajian mengenai pendanaan yang diperlukan untuk membangun fasilitas tersebut.
Sayed menjelaskan mengenai rencana pembiayaan pengembangan tersebut dengan menggunakan sistem BOT (Build, Operate and Transfer) dimana nantinya keduabelah pihak akan melakukan perjanjian untuk mengembangkan proyek infrastruktur di Batam yang mereka yakini akan dapat berjalan dengan baik. Mengingat kebutuhan serta potensi Batam sebagai kawasan industri dan investasi di wilayah Asia.
Selain Sayed, delegasi dua perusahaan yang datang ke BP Batam adalah Joseph Pang Sun Siong (Malaysia and Oversea Representative), Wang Jiamping (Vice Secretary General Manager of Overseas Business), Alvin Wong (Gold Billions Limited).
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono menyatakan sangat mengapresiasi keinginan dua perusahaan tersebut untuk membangun infrastruktur di Batam.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Provinsi Kepri atas dukungannya dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah Batam.
“Untuk investasi kerja sama antara sesama pemerintah akan memakan waktu lebih dari satu tahun sehingga akan memakan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya. Namun kami sangat mengapresiasi hal ini,” kata dia.
Dalam diskusi tanya jawab Kabiro Perencanaan Program dan Litbang Horman Pudinaung menjelaskan mengenai program rencana BP Batam kedepan dalam mengembangkan infrastruktur sebagai fasilitas penunjang kegiatan industri di Batam.
Horman mengatakan mengenai ketertarikan perusahaan tersebut ke Batam akan membicarakan terlebih dahulu secara internal melalui unit kerja terkait yang diketuai oleh Kepala BP Batam dan dilanjutkan pembahasan tersebut ke Pemerintah Pusat.
Dalam waktu dekat, dua perusahaan tersebut juga menyatakan akan kembali datang ke BP Batam untuk menyampaikan proposal kerjasama.
Artikel ini ditulis oleh: