Jakarta, Aktual.com – Teknologi penyimpanan data saat ini semakin maju dan berkembang. Teknologi penyimpanan data menggunakan Hard Disk Drive (HDD) mulai ditinggalkan beberapa kalangan. Sebagai penggantinya, mereka menggunakan Solid state disk (SSD) yang lebih kencang dan ringan. SSD menawarkan peningkatan performa kecepatan yang fantastis dibandingkan menggunakan hard disk atau HDD biasa. Walaupun kapasitas SSD memang belum setara HDD (dalam segi harga per kapasitas) setidaknya PC Gaming atau notebook harus mempunyai SSD sebagai disk utama.
Bagi anda yang ingin membeli SSD, berikut panduan yang dilansir dari ‘Ulasan’ agar performa seimbang dengan budget.
Pertama, pilihlah SSD dengan kapasitas minimal 120 GB, namun jika memiliki budget lebih, pilih SSD dengan kapasitas 240 GB karena kapasitas SSD mempengaruhi kecepatan dan umur SSD tersebut. Perhatikan sistem SATA atau NVMe. SSD dengan konektor SATA (dapat berupa SATA ataupun M.2 SATA) memang lebih lambat dibandingkan SSD dengan konektor NVMe. Namun, SSD SATA dapat digunakan oleh semua sistem komputer, karena hanya motherboard generasi terbaru saja yang sudah memiliki konektor M.2 NVMe. Selain itu, harga SSD NVMe juga masih mahal. Namun, meskipun membeli SSD paling jelek dalam segi kecepatan, masih lebih baik dibandingkan HDD yang digunakan sebagai disk utama untuk booting OS. SSD paling jelek setidaknya 3 kali lebih cepat dibandingkan HDD. Sebagai contoh pembanding, HDD tua memakan waktu selama 5 menit untuk booting OS Windows 10, SSD paling jelek yang bisa kalian miliki akan memakan waktu hanya kurang dari 2 menit untuk booting OS secara sempurna.
Kedua, perhatikan Slot Motherboard untuk ketersediaan SSD slot SATA atau M.2. SSD dengan slot M.2 bisa memiliki beberapa jenis konektor, yaitu SATA III, PCIe X2, dan PCIe X4. SATA III pada slot SATA maupun M.2 memiliki kecepatan transfer yang sama, yaitu 6 Gb/s. Sedangkan pada M.2 PCIe X2 kecepatan transfer tersebut bisa didongkrak menjadi 16 Gb/s, dan kecepatan transfer PCIe X4 mencapai 32 Gb/s. Semakin besar kecepatan transfer, semakin tinggi kecepatan keseluruhan sistem saat menggunakan SSD. Selain itu, dengan menggunakan slot M.2 pada motherboard, tampilan PC kalian akan semakin rapi, karena tidak ada kabel SATA tambahan yang akan membuat PC semakin semrawut. SSD dengan slot M.2 memiliki kekurangan berupa harga yang lebih mahal dibandingkan SSD SATA 2.5 inch. Namun, jika tidak memiliki budget lebih atau motherboard kalian tidak memiliki slot M.2, SSD SATA 2.5 inch dapat menjadi pilihan utama.
Ketiga, sesuaikan dengan budget. Untuk budget Rp500 Ribu ke bawah bisa mendapatkan SSD SATA 2.5″ berkapasitas 120 GB. SSD ini memiliki performa yang tidak terlalu tinggi, seperti ADATA, Apacer, Silicon Power, Team, dan V-GEN menjual SSD dengan kisaran harga Rp400.00 – Rp500.000. Sedangkan untuk budget diatasnya, bisa mendapatkan SSD M.2 NVMe dengan kecepatan baca 1000 Mb/s. Beragam SSD dengan kapasitas 240 GB dengan konektor M.2 NVMe atau SATA dapat ditemui dengan budget mulai Rp1 juta.
Keempat, perhatkan Tipe Flash Memory. Ada beberpa tipe seperti Single Level Cell (SLC), Multi Level Cell (MLC), dan Triple Level Cell (TLC). Tipe SLC merupakan teknologi flash memory pertama yang digunakan untuk SSD. Harganya sangat mahal, namun ketahanan penggunaannya sangat tinggi karena 1 bit data disimpan pada 1 cell saja. Performa flash memory SLC juga sangat bagus, sehingga hanya perusahaan besar yang menggunakan SSD SLC. SSD MLC memiliki performa yang lebih rendah dibandingkan SLC, namun harganya lebih murah, sehingga banyak digunakan oleh konsumer kelas atas dan perusahaan yang membutuhkan penyimpanan SSD pada servernya. Sedangkan SSD TLC dengan harga paling murah tentunya terjangkau untuk semua kalangan, walaupun performa dan ketahanan jauh dibawah SSD SLC dan MLC, pengguna SSD ini tidak perlu khawatir, karena penggunaan komputer harian tidaklah seberat komputer server. Kecepatan SSD TLC masih jauh diatas HDD, jadi kalian seharusnya memilih SSD dengan flash memoery TLC untuk PC kalian.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka